Menurutnya, setiap kali pijat, pelanggan akan mendapatkan layanan sensual lewat terapis wanitanya. Para terapis diketahui memiliki penampilan yang seksi.
“Kalau dua kali ada biaya tambahan,” katanya menambahkan.
Untuk menutupi bisnisnya, panti ini juga mengganti nama massage menjadi coffee sehingga terlihat sebagai kedai kopi. Kaca ruko juga dibuat supergelap sehingga tidak terlihat dari luar.
Berdasarkan pantauan, pada lobi ruangan terdapat resepsionis dan seorang pegawai pria yang membantu membukakan pintu masuk dan keluar. Ada juga pintu penghubung antara lobi dan kafe.
Kafe menjadi ruang tunggu tamu sebelum nantinya mengikuti layanan terapis. Terdapat beberapa sofa dan beberapa meja bar yang menjual minuman beralkohol.
Editor : Miftahudin