"Pembelian sapi kurban dapat bisa langsung mendatangi peternakan yang berada di Jalan Kaligung Perpil, Desa Dampyak, Kecamatan Kramat, tepatnya sebelah timur Sungai Ketiwon," ungkap Buyung.
Sementara Brigadir Rachmad Aji Saputra ternak sapi ditekuni sejak Tahun 2019 di tanah kelahirannya Pati dengan awal ternak 10 ekor. Selanjutnya Tahun 2020 sebanyak 45 ekor, Tahun 2021 ada 75 ekor dan tahun 2022 ini agak menurun akibat PMK hanya 41 ekor.
"Sementara kita ternak sapi di Pati. Sedangkan kandang ada di
Desa Kebandingan, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal," ungkap Rachmad yang beristri dr Shinta Anggun Brilliani.
Meski beda profesi dengan sang istri sebagai dokter di Pati, dengan beternak sapi Rahmad mengaku mendapat dukungan dari istri.
Rachmad menyebutkan, sapi miliknya terkecil berat 3 Kwintal dengan harga Rp 21 juta. Sedangkan yang agak besar berat 6 Kwintal dipatok harga Rp 35 juta.
"Sampai hari ini sapi sudah terjual 61 ekor. Kita mau nambah mendatangkan dari Pati terkendala PKM. Ya Al hamdulillah kita syukuri saja," pungkas Rachmad.
BACA JUGA
Ini Cara Memenuhi Kebutuhan Seks Tentara Belanda, saat Menjajah Indonesia
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait