Udin Sudrajat mengaku sempat merasa pesimistis. Sebab, mendapatkan kabar bahwa menjadi polisi membutuhkan biaya besar. Namun Andi Sonjaya meyakinkan semoga ada rezeki masuk Korps Bhayangkara. "Bapak bilang uang dari mana? Kan mahal. Kata Andi, mimilikan (semoga rezekinya)," tutur Udin.
Pada 2021, kata Udin, anaknya Andi sempat mendaftar Bintara Polri, tapi gagal seleksi saat tahap akhir atau pantukhir. Namun Andi tidak patah semangat dan mencoba kembali pada awal 2022 dan berhasil lolos seleksi.
Udin tahu anaknya lolos seleksi saat melihat pengumuman di media sosial. "Saya diajak sama Andi ke rumah kakaknya lihat pengumuman di televisi dan lolos ranking di atas. Saya peluk. Saya nangis, saking gembira," ucapnya.
Selain menangis, Udin menyelipkan doa dapat menjadi polisi baik. Namun, terselip harapan anaknya itu dapat berdinas di Bandung sebab meski sudah menjalani pendidikan tetap masih membutuhkan bimbingan orang tua.
Sementara itu, Bripda Andi Sonjaya mengatakan, tidak menyangka sekaligus bersyukur berhasil melewati fase seleksi pendidikan bintara Polri di SPN Polda Jabar.
"Saya juga gak tahu ada di titik ini berprestasi dari seluruh siswa, ranking pertama jasmani terbaik dan Adhi Makayasa tiga aspek akademik, mental kepribadian, dan jasmani," kata Bripda Andi Sonjaya.
Andi Sonjaya mengaku motivasi ikut seleksi polisi ingin mengubah pandangan miring sebagian masyarakat terhadap anggota Polri. Selain itu, profesi polisi diharapkan dapat mengangkat derajat keluarga. "Keluarga saya gak ada di anggota (polisi). Saya pengen memecahin rekor sambil saya ingin mengubah perekonomian keluarga," ujar Andi Sonjaya.
Ke depan, atlet judo ini tidak mau berpuas diri. Andi Sonjaya ingin menjadi perwira. "Ke depan gak akan puas, akan terus belajar karena saya ingin menjadi perwira," tuturnya.
BACA JUGA
5 Negara yang Warganya Doyan Selingkuh, Nomer 4 Didominasi kaum Hawa
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait