Di antara kondisi itu bisa terjadi letusan besar yang disebut coronal mass ejections. Saat itu sejumlah besar plasma terlempar ke luar angkasa.
Ular langit yang merayap di matahari menurutnya adalah plasma dingin yang mengikuti filamen surya. Ular langit itu terlihat merayap karena adanya busur plasma.
Kondisi itu yang memungkinkan ular langit terlihat melintasi permukaan matahari yang menghubungkan dua bagian yang jauh. Dalam video yang diunggah oleh ESA gerakan ular langit itu seperti gas putih yang merayap dari bagian bawah matahari ke bagian atas.
"Medan magnet membuat plasma dingin mengalir dari satu sisi ke sisi lain. Jadi Anda mendapatkan perubahan arah ini,” kata David Long.
Dalam keterangan resmi ESA mengatakan hadirnya fenomena ular langit, filamen, dan lontaran massa koronal bukanlah hal yang sangat kebtulan. Mereka saat ini mengaku berupaya menyelidiki bagaimana ketiganya terkait.
Apalagi detektor Partikel Energetik di Solar Orbiter mencatat bahwa fenomena itu merupakan partikel energik matahari paling intens yang pernah mereka amati.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait