BREBES, iNews.id - Heo Gelo atau Rotan Gila adalah permainan masyatakat Jalawastu, Desa Ciseureuh Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes, di mana 7 orang pemuda atau yang biasa disebut Jagabaya memegang rotan yang sudah diberi mantera oleh sang pawang.
Dengan diiringi musik dog-dog pemain Hoe Gelo mengendalikan rotan yang sudah diberi mantera tadi. Kekuatan rotan semakin menjadi-jadi ketika salah seorang peserta tidak mampu menguasai rotan. Di sinilah uniknya permainan ini, rotan akan menari dan meronta, sehingga ada pemain terjatuh maka permainan berakhir.
Karyono (25) Jagabaya Jalawastu mengatakan Hoe Gelo merupakan salah satu alat perekat masyarakat Jalawastu. Karena dalam permainan ini, selain untuk melatih fisik untuk menjaga kesehatan juga ditanamkan solidaritas sebagai bekal untuk menghadapi berbagai persoalan.
"Hoe Gelo sebuah permainan yang mengajarkan kita persatuan dan solidaritas, kalau kita bersatu maka semua rintangan akan teratasi. Begitu pun sebaliknya jika kita tidak bersatu maka kita akan mudah diadu domba dan tercerai berai," katanya (19/12/2021).
Jagabaya sendiri dalam budaya masyarakat Jalawastu mempunyai 3 tugas dalam kegiatan kemasyarakatan yaitu membantu kegiatan Ngasa, mengamankan situasi dan menjaga harkat dan martabatwarga Jalawastu. Terutama menghormati tamu yang hadir baik sebelum acara maupun sesudah acara ngasa.
Budaya Jalawastu sangat menjaga dan melestarikan alam, sehingga masyarakatnya hidup berdampingan secara damai dan bergotong royong. Bagi masyarakat luar Jalawastu permainan Hoe Gelo menjadi tontonan yang menarik.
Dodo Kaliwon, yang dipercaya masyarakat Jalawastu sebagai pemangku adat menuturkan, masyarakat Jalawastu sangat menjaga adat istiadatnya. Karena adat istiadat merupakan aturan atau tuntunan bagi warga Jalawastu. Setiap warga wajib mematuhinya, karena masing-masing punya tugas masing-masing, misalnya Kuncen, Kakolot, Pemangku Adat dan Jagabaya.
"Heo Gelo selain permainan juga sebaga sarana pelatihanbagi generasi muda untuk menjaga kekompakan dan silaturahmi. Bisa juga diartikan sebagai bentuk pelatihan bela negara, karenasesuai tugas jagabaya yang mengamankan adat dan tradisi Jalawastu," tuturnya.
Kepala Bidang Kebudayan Kabupaten Brebes Wijanarto mengatakan, Hoe Gelo adalah budaya yang dimiliki Brebes sudah selayaknya harus dijaga dan dilestarikan. Karena dalam permainan ini terkandung banyak makna kehidupan.
"Permainan ini sangat unik dan syarat simbolik, dimana permainan ini mampu menjadi jawaban atas apa yang sedang menimpa kita. Dimana kepentingan bersamasering terpinggirkan oleh kepentingan pribadi dan golongan. Tetapi dalam permainan ini digambarkan solidaritas dan kerjasama yang solid mampu mengatasisemua persoalan yang ada," tandasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait