Eks PG Jatibarang Jadi Wisata Heritage

Luthfan Azka

Remise PG Jatibarang termasuk yang megah dan besar dari seni arsitekturnya. Selain remise ada beberapa stasiun lainnya seperti, Stasiun Gilingan, Stasiun Pabrik Tengah, Stasiun Puteran, Stasiun Besali, Stasiun Ketelan, dan Stasiun Listrik. Beberapa dari stasiun itu sebagian sudah mengalami kerusakan secara alami. Namun, bangunan Stasiun Remise dan Stasiun Pabrik Tengah masih terawat.

"Stasiun Remise ini memang menjadi daya tarik utama, dan diharapkan bangunan ini menjadi embrio untuk bangunan-bangunan lainnya saat dilakukan pengembangan. Pengembangan akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan pemasukan dari wisata heritage yang baru ini," tambahnya. 

Amirudin menerangkan, semua pegawai yang dahulunya bekerja di PG Jatibarang saat masih berproduksi, diharapkan tetap bertahan untuk bekerja di tempat yang sama. Hal ini seiring berubah fungsinya pabrik gula yang sudah ditutup dan menjadi lokasi wisata baru. Diharapkan PG Jatibarang ini menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Brebes. 

PG Jatibarang adalah pabrik gula peninggalan Belanda di pemerintah Hindia Belanda yang termasuk dalam komoditi yang diikutsertakan dalam program Culturstelsel. PG Jatibarang dibangun tahun 1842. Semasa pendudukan Belanda di Indonesia dulu, pemerintah Hindia Belanda membangun 3 pabrik gula di kabupaten Brebes, yaitu PG Jatibarang, PG Bandjaratma, dan PG Kersana.

PG jatibarang setelah kemerdekaan Indonesia masuk dalam wilayah PTPN IX (Persero). Karena besarnya biaya operasional dan perawatan serta berkurangnya lahan untuk penanaman tebu, maka dari 3 pabrik gula itu digabungkan menjadi satu, yaitu di Jatibarang. Sementara PG Kersana dan PG Banjaratma lebih awal tidak lagi produksi atau ditutup.

Pihaknya berharap, Pemkab Brebes turut andil dalam melakukan pengembangan wisata heritage. Sebab, wisata heritage bisa menjadi tujuan wisata tersendiri. Selain mengenalkan berbagai bangunan bersejarah, pengunjung juga bisa belajar proses produksi gula, dari awal hingga akhir. Pihak pengelola akan menjadi tour guide dalam kunjungan wisatawan. 

"Dibukanya wisata heritage ini, awalnya memang kami mengkonsep kawasan pabrik ini menjadi kawasan cagar budaya. Saat kami melakukan pembersihan bangunan-bangunan tua ini, banyak orang yang berkunjung dan mengabadikannya dengan foto. Ya sudah kami buka saja untuk umum," ungkapnya. 

Salah satu pengunjung Eks PG Jatibarang, Zumlatifah Septiana mengatakan, saat ini bekas pabrik gula yang sempat berjaya ini telah berubah menjadi tempat wisata. Setiap sore, banyak wisatawan yang berkunjung untuk berburu sunset yang terlihat dari gardu pandang di depan gedung Remise. 

"Sekarang sudah ramai pengunjung setelah tempat ini dibuka menjadi tempat wisata. Tempat ini memang sempat ditutup cukup lama karena pandemi Covid-19. Tapi sekarang sudah buka lagi," ungkapnya.

 

Editor : Miftahudin

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network