KABUPATEN TEGAL, iNews.id - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal, Jawa Tengah, terhitung Januari-November 2023 telah menerima pengaduan masuk sebanyak 475 konsumen.
"OJK Tegal memiliki pengaduan walk-in sejumlah 475 konsumen, pengaduan melalui telepon sejumlah 111 konsumen, pengaduan melalui surat secara tembusan dan asli sejumlah 60 konsumen dan pengaduan APPK sejumlah 19 konsumen," kata Kepala Kantor OJK Tegal, Noviyanto Utomo saat acara Focus Group Discussion Jurnalist (FGDJ) 2023 bersama sejumlah wartawan se Eks Karesidenan Pekalongan di Joglo Ageng Guci, Kabupaten Tegal, Rabu-Kamis (29-30/11/2023).
Selain edukasi dan pengaduan konsumen, kata Novianto OJK Tegal berkomitmen memberikan layanan permintaan Informasi Debitur (IDEB) SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) baik secara online maupun offline. "SLIK merupakan riwayat pembiayaan debitur yang di-update secara bulanan oleh Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) selaku pihak pelapor," ujar Novianto.
Dari data layanan konsumen SLIK di bulan Januari-November 2023 yang telah sajikan memiliki prosentase pada layanan SLIK online sebesar 86 persen dan layanan SLIK walk-in sebesar 14 persen. "Komunikasi publik OJK Tegal didukung oleh peran aktif pers dan media sosial yang memberikan kontribusi positif dalam pelaksanaan edukasi serta publikasi kegiatan OJK," terangnya.
Pada data jumlah komunikasi publik OJK Tegal per Januari-November 2023 yang disajikan OJK Tegal telah melakukan publikasi melalui media yang didukung oleh working group media dan OJK Tegal sejumlah 41 kegiatan, dan publikasi melalui media sosial Instagram sejumlah 157 postingan serta memiliki jangkauan pada media sosial sebesar 95.548 pengguna Instagram.
OJK Tegal terus meningkatkan pelayanan kepada konsumen melalui edukasi, pengaduan konsumen, dan pelayanan SLIK, serta melakukan publikasi melalui working group media dan media sosial, hal ini memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen dan masyarakat serta mencerdaskan konsumen dan masyarakat dalam melakukan pengelolaan keuangan dengan menggunakan produk keuangan di Indonesia.
Di Tahun 2023 ini, kata Novianto OJK Tegal juga telah meningkatkan skala edukasi dan inklusi keuangan dari semula se-Eks Karesidenan Pekalongan menjadi se-Jawa Tengah yaitu melalui rangkaian kompetisi ekonomi dan pasar modal yang telah dilaksanakan secara kontinyu setiap tahunnya. "Pelaksanaan edukasi yang telah dilaksanakan secara masif mempengaruhi jumlah pengaduan konsumen yang diterima OJK Tegal," ujarnya.
Total pelaksanaan edukasi dan literasi keuangan yang telah dilakukan OJK Tegal sejak 1 Januari hingga 25 November 2023 sebanyak 95 kegiatan. Di sisi lokasi pelaksanaan edukasi dan inklusi, OJK Tegal berupaya menyelenggarakan kegiatan yang mencakup seluruh wilayah di Eks Karesidenan Pekalongan dengan bentuk sosialisasi yang telah dilaksanakan diantaranya melalui kegiatan sosialisasi, workshop, pendampingan, kompetisi, podcast dan interview di radio.
Novianto menerangkan, di penghujung Tahun 2023, OJK Tegal senantiasa 'Mengabdi Membangun Negeri' melalui optimalisasi pelaksanaan edukasi dan inklusi keuangan, layanan pengaduan konsumen, serta penguatan relasi media dan komunikasi publik di wilayah Eks Kerasidenan Pekalongan. Dalam rangka menjalankan Undang-undang melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat OJK Tegal terus mendorong masyarakat agar semakin menyadari pentingnya pengelolaan keuangan, memahami risiko produk dan layanan jasa keuangan, serta persisten mempelajari segala perubahan dan perkembangan teknologi di sektor keuangan.
"OJK Tegal menyadari bahwa tugas dan fungsi edukasi tidak akan dapat terlaksana secara maksimal jika tidak memiliki aliansi strategis dengan kementerian atau stakeholder terkait. Untuk itu, selama Tahun 2023 berbagai kolaborasi dilakukan dengan menggandeng beberapa pihak," tutup Novianto.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait