Untuk mengantisipasi penularan di sekolah antara guru dan siswa pasca bintek di luar daerah itu, Djoko menyebut, pihaknya sudah meliburkan sekolah tingkat SD hingga SMP. Sitem pembelajaran yang awalnya tatap muka akan kembali beralih dengan pembelajaran daring. Sedangkan untuk guru-guru, pihaknya meminta kepala sekolah untuk selalu memonitor dan melaporkan apabila ada tenaga pendidik yang bergejala.
"Saya minta kepala sekolah dan Dinas Pendidikan untuk selalu memonitor dan melaporkan apabila ada yang bergejala," ujarnya yang juga Sekertaris Satgas Covid-19 Brebes saat ditemui media diruang kerjanya. Senin, (14/02/2022).
Ketika disinggung diberlakukannya PJJ lantaran semakin banyaknya tenaga pendidik yang terpapar Covid-19. Djoko membantah, pihaknya menyatakan diberlakukannya PJJ lantaran tren kasus posotiv Covid-19 secara grafik Nasional terus meningkat.
"Apalagi Brebes dekat dengan Jawa Barat, dimana diketahui Jabar juga cukup tinggi tren kasusnya. Untuk melindungi anak didik kita maka diambil keputusan untuk kembali diberlakukan PJJ," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Brebes, Juwita Asmara mengaku, sampai saat ini pihaknya masih memintai laporan hasil pemeriksaan swab dari peserta bintek dari 17 Korwilcam Pendidikan di Kabupaten Brebes yang jumlahnya mencapai 800 orang lebih. Mereka berangkat ke Kota Solo untuk mengikuti bintek pada Senin (7/2/2022) lalu. Pihaknya mengaku tidak mengetahui penyebab para peserta bintek ini positif corona.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait