KOTA TEGAL, iNews.id - Sejumlah kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) mengeluhkan hilangnya 8 kali Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dalam setahun.
Seperti yang dikeluhkan oleh Kader Posyandu RW 01 Kelurahan Debong Kidul, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Sriatun.
Dirinya keberatan PMT yang biasanya diberikan 12 kali dalam setahun, menurut rencana akan diberikan hanya 4 kali dalam setahun.
Keluhan Sriatun disampaikan saat acara Musyawarah Rencana Pembangunan Kelurahan (Musrenbangkel) Debong Kidul, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, yang dihadiri tiga Anggota DPRD Kota Tegal H Abdul Ghoni SE (PKS), Moh Masruri (PKB), dan Bagas Satya Indrana SH (Partai Golkar), di Pendopo Kelurahan setempat, Jumat (31/01/2025).
"Kita kader dana dari mana membiayai PMT selama 8 kali dalam setahun," kata Sriatun.
Lurah Debong Kidul, Erni S.IP membenarkan para kader Posyandu di wilayahnya kebingungan akibat kebijakan pemotonan PMT yang akan datang.
Disampaikan, dari pusat tengah menggalakan makan gizi gratis untuk generasi sehat, sementara di daerah, Posyandu untuk masa usia emas malah dipangkas. "Ini kebijakan darah yang tidak selaras dengan pusat," tutur Erni.
Erni memaklumi para kader Posyandu kebingungan untuk mencari dana.
Sebelumnya Ketua RW 04 Debong Tengah Sucipto menyampaikan hal yang sama. Pihaknya jug mengeluhkan berkurangnya jatah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita.
Cipto menyayangkan pemberian PMT yang sebelumnya sebulan sekali dan 12X dalam setahun dipangkas menjadi 4X dalam setahun. Sedang yang 8X kader Posyandu diminta mencari donatur. Dampak dari itu salaris dari Ketua RT dan RW diminta untuk membantu keuangan.
"Orang kader Posyandu itu kan kerja sosial. Lah ini malah dibebani, untuk cari dana," ucap Cipto.
Posyandu merupakan program kesehatan dasar yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
Posyandu memberikan pelayanan kesehatan dan pengembangan anak secara terpadu, khususnya untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
