"Apabila tidak dijangkau dengan baik maka kita akan kehilangan generasi Z dan generasi Alpha sehingga Gereja akan kehilangan generasi. Inilah masalah terbesar bukan hanya di Indonesia tapi juga terjadi di belahan dunia," terangnya.
Anton berharap di Kota Tegal lahir pemimpin-pemimpin muda yang baru bisa bergandeng tangan dengan para seniornya sehingga perjalanannya akan long last.
Pendeta Kota Tegal, Daniel Yanuar Rusli mengatakan, hadirnya Unlimited Fire Youth di Kota Tegal kemungkinan salahsatu jawaban doanya. "Kalau saya lihat kepemimpinan Gereja-gereja di Kota Tegal menua karena lahirnya pemimpin baru terlambat. Istilahnya lagi matang-matangnya ternyata sudah pindah luar Kota Tegal," kata Daniel.
Makanya, saat ini mikirnya bukan hanya tentang regenerasi tapi inter generasi yang bekerjasama. Memberikan ruang kepada yang muda memang tidak gampang bagi yang senior. Karena namanya anak muda minim pengalaman dan banyak kesalahan tapi dengan workshop seperti ini banyak manfaatnya.
Workshop kepemimpinan diikuti oleh ratusan jemaat kristen dari empat gereja GPdI Mahanaim, Gereja Bethel Indonesia (GBI) Astig, Gereja Bethel Maranatha, dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) berlangsung Rabu-Kamis (8-9/7/2025).
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait