Meski begitu, politisi dari Fraksi PKB ini mendorong agar penyelesaian kasus dilakukan tanpa melalui jalur hukum. Menurutnya, mediasi antara guru, orang tua murid, dan pihak madrasah merupakan solusi yang lebih mendidik dan tepat.
“Negara harus hadir untuk melindungi martabat guru, terlebih mereka yang mengabdi di lembaga keagamaan seperti madrasah,” tegasnya.
Lalu juga meminta pemerintah dan lembaga perlindungan anak untuk lebih aktif dalam melakukan pembinaan serta meningkatkan literasi etika dan karakter baik kepada siswa maupun orang tua.
Sebagai informasi tambahan, insiden ini berawal dari tindakan spontan Zuhdi yang menampar murid setelah dilempar sandal.
Akibatnya, ia dituntut membayar denda yang awalnya sebesar Rp25 juta, namun kemudian dinegosiasikan menjadi Rp12,5 juta. Zuhdi, yang hanya menerima gaji Rp450 ribu setiap empat bulan, bahkan sempat berniat menjual sepeda motornya untuk membayar denda tersebut.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait