Edi juga menambahkan bahwa dalam kesehariannya, Mbah NI sering tidur di luar rumah, bahkan di pinggir jalan, saat merasa kelelahan. Ia diketahui memiliki tiga orang anak—dua laki-laki dan satu perempuan.
“Salah satu anak laki-lakinya sedang merantau di Bali dan rutin mengirimkan uang setiap bulan untuk kebutuhan ibunya,” tambah Edi.
Pihak desa pun mengaku telah mengusulkan agar Mbah NI masuk dalam daftar keluarga tidak mampu, agar bisa menerima bantuan sosial secara berkelanjutan.
Sementara itu, meskipun masyarakat sering mendengar keributan dari rumah Mbah NI, hingga saat ini belum ada laporan resmi atau tindakan hukum terkait dugaan penganiayaan tersebut.
Aksi penyelamatan Mbah NI pun menuai banyak pujian dari warganet yang mengapresiasi kepedulian warga sekitar, sambil berharap aparat dan pemerintah setempat segera mengambil langkah tegas, baik dari sisi hukum maupun kemanusiaan.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait