Sebelumnya, pada Rabu (22/07/2025), Pemkab Tegal telah menggelar audiensi terbuka bersama kontraktor, pengawas proyek, masyarakat, serta Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian.
Meski demikian, permasalahan belum tuntas karena pasokan air bersih dan pengairan sawah masih terganggu.
Dampak terparah dirasakan oleh sekitar 240 hektare lahan pertanian di Desa Timbangreja dan Lebaksiu Kidul (Kecamatan Lebaksiu) serta Desa Danawarih (Kecamatan Balapulang) yang kini terancam gagal panen.
Untuk mengurangi dampak, pemerintah menargetkan percepatan pengerjaan perbaikan saluran irigasi sepanjang 1,4 kilometer, yang awalnya dijadwalkan selesai dalam dua bulan, kini dipercepat menjadi satu bulan.
“Kami akan tambahkan tenaga kerja agar target satu bulan bisa tercapai. Aspirasi warga juga akan kami teruskan ke pusat,” tambah Ischak.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait