Dijelaskan, untuk materi pelatihan dari Bank Indonesia terkait dengan bagaimana digitalisasi. Karena menurut Bimala sekarang transaksi dilakukan secara digital. "Dia akan lebih tertib dalam pencatatan keuangannya," tuturnya.
Pemateri selanjutnya dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Tegal terkait dengan literasi keuangan. Bagaimana bijak mengelola keuangan. Karena biasa UMKM selalu lupa bahwa ini adalah untuk usahanya.
Berikutnya materi yang paling banyak terkait dengan AI. Bagaimana melihat peluang pasar, bagaimana membuat proposal bisnis. Kemudian memperbaiki kemasan, promosi dan sebagainya.
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral berupaya memberikan kontribusi terbaik untuk terus meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian. Bank Indonesia aktif memberikan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas SDM dan produk UMKM seperti sertifikasi halal, kurasi dan inkubasi onboarding UMKM.
Kolaborasi antara KADIN Tegal, Bank Indonesia Tegal, dan Pemkab Tegal menjadi fondasi penting dalam menciptakan ekosistem UMKM yang tangguh dan berdaya saing. "Dengan pendekatan triple helix (dunia usaha – regulator – lembaga keuangan), pengembangan UMKM bisa lebih terarah, berkelanjutan, dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," tutup Bimala.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait