Diduga Penganiayaan Terjadi di MAN Kota Tegal

Nino Moebi
Gedung MAN Pesurungan Lor, Kecamatan Margadana, Kota Tegal. (Foto: Nino/iNewsTegal.id)

KOTA TEGAL, iNewsTegal.id -  Diduga telah terjadi penganiayaan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Tegal, Jawa Tengah.

Terduga pelaku berinisial P Kelas 12 melakukan penganiayaan adik kelasnya RM kelas 11 Korban berinisial RM kelas 11, dan terduga pelaku P kelas 12 diduga telah melakukan penganiayaan di kamar mandi sekolah pada Kamis (7/8/2025).

Kronologi, terduga pelaku sekira pukul 09.30 saat jam istirahat sekolah, pelaku mencari korban di ruang kelas tidak ada. Saat di kantin mereka bertemu dan pelaku menyeret korban ke kamar mandi sekolah. Kemudian pelaku mengunci dan menyekap korban di dalam kamar mandi.

Tanpa banyak tanya pelaku mencekik leher korban menggunakan tangan kiri dan memukuli wajah korban dengan tangan kanan. Akibatnya korban mengalami luka memar di wajah, bibir robek dan dua gigi goyang. Korban juga sampai kencing di celana karena ketakutan.

Motif penganiayaan diduga karena pelaku cemburu lantaran mantan kekasihnya yang duduk di kelas 12 kini berpacaran dengan korban.

Atas kejadian tersebut korban mengalami trauma. Guru Bimbingan Konseling (BK) MAN Kota Tegal, Sri Rejeki membenarkan adanya kejadian tersebut. "Mungkin karena rasa cemburu akhirnya terjadilah aksi pemukulan itu," kata Sri Rejeki saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (8/8/2025).

Usai mengalami pemukulan, korban RM melapor ke guru BK. Tak lama kemudian, pelaku P juga datang ke guru BK. "Kedua orangtua korban dan pelaku sudah kami undang secara bergantian. Rencana hari ini orangtua masing-masing kami hadirkan untuk saling memaafkan," kata Sri.

Sri mengatakan, pihak orangtua pelaku bersedia meminta maaf atas tindakan anaknya. Orangtua pelaku juga bertanggungjawab untuk biaya pengobatan.

Sri menegaskan, pihak sekolah mengambil langkah tegas dengan mengembalikan P ke orangtuanya agar pindah sekolah di tempat lain. "Pada prinsipnya P kami kembalikan ke orangtuanya untuk disarankan pindah sekolah. Kami tidak mengenal istilah dikeluarkan, kami justru mengarahkan kepada orangtuanya untuk pindah ke sekolah lain," terang Sri.

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network