Bupati Ischak menegaskan enam instruksi aksi, mulai dari targeting berbasis data melalui e-PPGBM, memastikan layanan gizi ibu hamil 1000 HPK, integrasi MBG dengan PMT lokal, pemulihan cepat balita gizi kurang, layanan kesehatan remaja dan calon pengantin, hingga kampanye perubahan perilaku masyarakat.
“Dengan sinergi semua pihak, saya yakin Tegal bisa menjadi kabupaten yang lebih apik, maju, dan tangguh,” terangnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dr Ruszaeni, menekankan pentingnya pencegahan stunting sejak remaja. Pasalnya, anemia pada remaja putri menjadi faktor risiko melahirkan anak stunting.
“Di Kabupaten Tegal, hasil skrining 2024 mencatat 29,34 persen remaja putri mengalami anemia, sementara target nasional 2025 tidak lebih dari 25 persen,” terang dr Ruszaeni.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
