Dengan jumlah karyawan yang cukup banyak, menurutnya tidak akan mengurangi penghasilan sopir angkutan.
"Kemungkinan mereka (sopir) tahu busnya ada banyak. Tapi kan kenyataannya cuma sedikit. Ada bus yang akan antar jemput ke arah timur dan ada yang antar jemput ke arah barat," ungkapnya.
Sementara Kapolsek Tanjung AKP Widiarto saat dikonfirmasi mengatakan, selama berlangsungnya audiensi tersebut berjalan dengan lancar.
Para Sopir akhirnya memahami maksud dan tujuan disediakannya bus antrar jemput tersebut untuk sebagai syarat Amdal Lalin perusasaahaan.
"Karena ini masih awal mungkin mereka jadi panik, tapi setelah audiensi para sopir memahami," katanya.
Perwakilan perusahaan PT BIG, Edi Suryono saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya hanya menyediakan tiga unit armada bus antar jemput karyawan sesuai dengan aturan Amdal Lalin.
Menurutnya, angkutan umum atau elf tidak bisa dijangkau semua karyawan. Terutama bagi karyawan yang pulang di atas pukul 18.00 sore.
"Jam 6 sore itu sudah tidak ada angkutan. Karyawan mau pulang juga bingung. Penyediaan bus antar jemput ini tidak akan mengurangi penghasilan sopir angkot," pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait