Forkompinda Tangani Kasus Covid-19 dengan Baik, Sespima Polri Lakukan Penelitian di Brebes

Petra Akbar
Kasespim Polri Brigjen Mardiyono saat memberikan keterangan. (Foto:Petra Akbar).

BREBES, iNews.id - Lantaran Forkompinda Kabupaten Brebes bisa tangani penyebaran Covid-19 dengan baik, Sespima Polri Angkatan Ke-67 T.A 2022 yang diikuti oleh 20 peserta didik lakukan pelaksanaan penelitian Praktek Kerja Profesi (PKP) peserta didik di Kabupaten Brebes selama 5 hari kedepan.

Kegiatan Praktek Kerja Profesi (PKP) Peserta Didik Sespima Polri Angkatan ke -67 T.A 2022 dibuka langsung oleh Kasespima Lemdiklat Polri Brigjen Pol. Mardiyono yang didamping oleh Kapolresta Tegal Kota AKBP Faisal Febrianto, Rabu (18/05/2022).

Kasespima Lemdiklat Polri Brigjen Pol. Mardiyono mengatakan, saat itu Kabupaten Brebes merupakan daerah dengan kasus yang tinggi positif Covid-19, namun penanganannya dengan bagus. 

"Itu yang menjadi alasan kami untuk melakukan penelitian di Kabupaten Brebes," ujarnya saat ditemui media, Rabu (18/05/2022).

Selain itu, lanjut Kasespima, 20 siswa yang melakukan penelitian di Brebes juga melakukan bakti sosial dengan cara donor darah di PMI Brebes.

"Hasilnya setelah dilakukan penelitian akan disampaikan kepada Kapolres sehingga harapannya untuk penanganan kasus Covid-19 dan vaksinasi di Brebes akan ditindaklanjuti bersama stakeholder terkait," katanya.

Sementara Ketua PMI Brebes, Wahidin Soedja mengucapkan terimakasih atas donor darah yang diberikan 20 siswa sespima Polri. Karena memang harus diakui pasca lebaran kemarin stok darah di PMI Brebes memang menipis, tapi Insya Allah bisa mencukupi kebuptuhan masyarakat.

"Donor darah dari para siswa sespima sangat berarti bagi masyarakat yang membutuhkan, karena memang selama ini kami PMI Brebes mobile secara rutin jemput bola untuk kegiatan donor darah," ungkapnya.

Saat ini lanjut WH, stok darah yang ada di PMI Brebes yaitu untuk golongan darah A 10 kantong, B 26 kantong, AB 12 kantong, O 10 kantong. Untuk kebutuhan darah yang selama ini paling banyak dibutuhkan masyarakat memang relatif tidak bisa di prediksi.

"Saat stok darah memang benar benar minim, biasanya kami menggunakan sistem silang. Misalnya ada warga membutuhkan darah A, maka bisa membawa pendonor dengan golongan darah apapun. Kalau selama ini rata rata kebutuhan ada 1200 kantong darah, karena setiap tahun kita 16 ribu kantong," pungkasnya.

 

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network