“Para peternak kecil ini mengambil sapi dari wilayah Brebes dan Pemalang yang sudah terindikasi PMK. Saat membeli memang belum kelihatan, tapi setelah dirawat 2 hingga 3 hari baru kelihatan karena masa inkubasi virus ini sekitar 14 hari,” ungkapnya.
Menurutnya, hingga saat ini, sudah 17 ekor sapi yang ditemukan positif PMK. Diantaranya di wilayah Dukuhturi sebanyak 7 ekor dan wilayah Margasari sebanyak 10 ekor. Tapi, dari jumlah itu ada sekitar 280 ekor yang suspek PMK. Kondisi ini dikarenakan sapi-sapi tersebut satu kandang dengan ternak yang positif PMK.
“Tapi sekarang Kondisinya sudah membaik. Kami telah memberikan obat dan disinfektan. Namun saat ini obat-obatan sudah habis karena anggarannya terbatas,” ujarnya.
Sejak merebaknya virus PMK, permintaan obat-obatan dari peternak cukup banyak. Namun stok obat-obatan di dinas telah habis. terkait hal itu, pihaknya telah mengajukan anggaran tambahan untuk membeli obat-obatan.
"Selain itu, kami juga mengajukan ke Pemprov Jateng dan Pemerintah Pusat untuk bantuan obat-obatan. Kami utamakan bantuan untuk peternak kecil, dan peternak besar rata-rata sudah mengantisipasi dengan penyediaan obat dan disinfektan,” tandasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait