get app
inews
Aa Text
Read Next : Catat! 1 Juni Mendatang Film Mbutik Karya Sutradara Brebes Rizal Wimba Tayang di CGV Transmart Tegal

Miris, Rumahnya Ambruk, 2 Keluarga ini Tidur di Halaman

Rabu, 15 Juni 2022 | 23:08 WIB
header img
Ahmad Amin memperbaiki rumah dengan alakadarnya. (Foto: Petra Akbar)

BREBES, iNews.id - Dua keluarga di Desa Kubangpari, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes terpaksa tidur di teras rumahnya, pasalnya rumah yang selama ini ditempati ambruk lantaran sudah lapuk dimakan usia. 

Hal itu dilakukan sejak rumah peninggalan orangtuanya ambruk pada Minggu (12/06/2022) lalu atau Kini, empat hari lalu.

Rumah ambruk yang berada di RT 01 RW 01 Desa Kubangpari ini dihuni Akhmad Amin Lutfi (34) bersama isterinya, Dian Awid Saputri (41).

Kemudian satu orang lainnya adalah kakak dari Akhmad Amin Lutfi, yaitu Bahtiar (40). Ketiga orang itu terpaksa tidur di emperan rumah lantaran takut seluruh bangunan ambruk. 

"Rumah ini sudah ambruk dua kali. Tiga bulan lalu ambruk di bagian belakang, dan kami biarkan. Kemudian hari Minggu kemarin ambruk lagi di bagian samping. Karena takut ambruk semua, kami tidur di luar atau teras," kata Akhmad Amin Lutfi ditemui di rumahnya, Rabu (15/6/2022). 

Akhmad Amin mengungkapkan, kondisi rumah yang dihuninya tersebut sudah sangat lapuk. Sejumlah tiang penyangga sudah keropos dimakan usia. Tembok dan kerangka rumahnya pun sangat rapuh. Hampir semua batu bata nampak terlihat akibat tembok yang mengelupas. 

Setiap kali turun hujan, bagian dalam rumah selalu kebanjiran karena banyak atap yang bocor. Bahkan air mengalir deras dari atap ke lantai rumah.

Saat ini, beberapa orang tetangga membantu memperbaiki atap rumah yang ambruk menggunakan plastik terpal. Sementara tembok rumahnya yang ambruk dibiarkan karena tak ada biaya untuk memperbaiki. 

Puing-puing rumah tua yang ambruk disingkirkan dari sekitaran rumah. Sementara material keropos yang sekiranya masih bisa dimanfaatkan, dikumpulkan untuk suatu saat bisa memperbaiki. Sebagai supir mobil angkut di toko mebel, ia tak memiliki cukup uang memperbaiki rumah warisan orangtuanya. 

"Kami terpaksa tidur di luar dengan alas tikar. Kami tidak berani tidur di dalam karena takut ambruk kena hujan. Jadi sudah empat hari ini kami tidur di teras," ungkap dia. 

Akhmad Amin pun mengungkap kronologi ambruknya bangunan rumah warisan orangtuanya. Menurutnya, pada Sabtu malam 11 Juni lalu, terjadi hujan lebat. Keesokan harinya sekitar pukul 10.00 pagi, saat sang isteri hendak memasak. Namun tiba-tiba sang isteri mendengar adanya kayu atap akan roboh. Ia pun keluar untuk menyelamatkan diri. 

"Saat itu isteri mau masak, tapi mendengar suara seperti ada yang mau roboh. Isteri akhirnya keluar menyelamatkan diri. Sejak saat itu kami memutuskan untu tidur di teras," tutur dia. 

Akhmad Amin mengaku, kelurganya sudah mengajukan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) kepada pemerintah desa sejak setahun lalu. Namun hingga kini ia belum tercatat sebagai penerima bantuan RTLH, sampai akhirnya rumah yang dihuninya ambruk dan tak bisa ditinggali. Ia pun berharap ada pihak yang bisa membantunya. 

"Sudah diajukan setahun lalu tapi belum terdaftar sebagai penerima bantuan sampai akhirnya rumah ambruk," ungkap dia. 

 

 

 

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut