Penolakan serupa, juga disampaikan Wagiyono (50) pedagang bakso yang menyatakan siap menggeruduk kantor bupati. Ia mengaku, banyak faktor yang menghambat jika pasar malam dipaksakan digelar di Islamic Centre. Contohnya, lokasi yang terbatas dan akses jalan yang sempit akan sangat mengganggu aktifitas masyarakat. Terlebih, banyak fasilitas umum di kompleks Islamic Centre sehingga tidak cocok sebagai lokasi pasar malam.
"Momentum pasar malam hanya setahun sekali, dan tempatnya dari dulu ya Karangbirahi. Kalau dipindah, sangat merugikan pedagang kecil seperti kami. Bagaimana nasib UMKM kecil, jika kebijakan pemda tidak memihak rakyat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Peringatan HUT Kemerdekaan RI Kabupaten Brebes Warsito Eko Putro saat dikonfirmasi menambahkan, merespon protes pedagang terkait lokasi pasar malam yang rencananya dipindah ke Islamic Centre. Pihaknya mengaku, sudah dilimpahkan ke seksi pelaksanaan kegiatan.
Sedangkan, Seksi pelaksanaan sekaligus Kabid Perdagangan Maryono saat dikonfirmasi terkait lokasi pelaksanaan pasar malam. Pihaknya belum bisa menjawab secara detail.
"Terkait tempat kewenangan bukan di kami, tetapi coba komunikasi dengan Ketum. Kami menindaklanjuti arahan hasil rapat Panitia HUT RI ke 77," tadasnya yang juga Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja.
Editor : Miftahudin