KOTA TEGAL, iNews.id - Ramai menjadi perbincangan di kalangan warga karena Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal yang bersikeras melakukan penutupan jalan masuk Alun-alun Kota Tegal. Hal ini akhirnya sampai juga ke telinga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Berawal dari netizen dengan akun @nialiem yang berkomentar pada postingan akun instagram resmi pribadinya @budikaryas berjudul "KEBIJAKAN DI LIBUR NATARU PENGETATAN PROKES BUKAN PENYEKATAN"
Netizen dengan nama akun @nialiem tersebut mengeluhkan kebijakan Pemkot Tegal yang melakukan penutupan jalan dengan portal hingga digembok sejak Agustus setiap pukul 17.30 - 24.00 sehingga warga kesulitan mendapatkan akses keluar masuk rumah terutama jika terjadi hal yang bersifat gawat darurat.
Selain itu @nialiem dalam komentarnya menyebutkan bahwa belum ada titik temu dengan Walikota Tegal yang tetap kukuh bahwa alun-alun Kota Tegal adalah tempat wisata atau area publik padahal disebutkan didalamnya terdapat warga yang terkurung.
Budi membalas komentar netizen tersebut dan menyatakan akan menghubungi Pemkot Tegal terkait kebijakan yang menuai polemik.
“Pagi, insyaAllah dirjen darat akan komunikasi ke pemda tegal salam sehat,” demikian respon Budi menjawab keluhan @nialiem.
Sementara itu, masih dalam kolom komentar tersebut, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi melalui akun @setiabudi.85 juga turut menjawab keluhan warga Kota Tegal tersebut.
“Saya budi setiyadi dirjen hubdat nanti akan koordinasikan dgn walikota tegal tentang hal ini karena unt natal dan thn baru ini pemerintah melalui kemenhub dan polri akan menyiapkan pos pelayanan unt masyarakat yg melakukan perjalanan bila saat dilakukan random sampling blm memenuhi syarat akan diberikan pelayanan jdi tdk ada pos penyekatan yg ada adalah pos pelayanan, suwun,” demikian kata Budi Setiyadi.
Seperti diketahui Pemkot Tegal menutup jalan akses masuk kawasan Alun-alun dan Jalan Pancasila Kota Tegal setiap hari mulai sekitar pukul 18.00-00.00 WIB. Meski diprotes warga dan pedagang, Pemkot Tegal belum berencana membuka portal yang menutup akses jalan menuju kawasan Alun-alun dan Jalan Pancasila dan tetap melarang kendaraan parkir di kawasan itu.
Wali Kota Dedy Yon Supriyono mengemukakan, alasannya, kawasan itu sedang disiapkan sebagai ruang publik. Karena itu, diperlukan penataan salah satunya karena nantinya jantung kota itu akan diperuntukan bagi pejalan kaki setiap pukul 18.00 WIB hingga 00.00 WIB.
Editor : Miftahudin