TEGAL, iNews.id - Menjelang tahun baru Imlek, para perajin kue dodol keranjang di Kota Tegal mulai kebanjiran pesanan dari berbagai kota. Para perajin saat ini terus meningkatkan produksi. Untuk memenuhi pesanan perajin juga mendadak menambah karyawan musiman. Untuk produksi dalam jumlah banyak, para pekerja juga harus lembur.
Seperti biasanya, momen Imlek menjadi berkah tersendiri bagi perajin kue dodol kranjang di Kota Tegal. Seperti yang dilakukan Mindayani (83), salah satu perajin dodol keranjang di Kelurahan Kraton Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal. Pesanan dodol dari berbagai kota sudah mulai meningkat sejak sepekan lalu.
"Agar pesanan bisa dipenuhi tepat waktu, kami menambah tenaga kerja yang sebagian besar merupakan tenaga musiman," katanya, Senin (24/1/2022). Dia mengungkapkan, saat mendekati perayaan Imlek, para pekerja pun terpaksa lembur agar seluruh pesanan dapat terpenuhi.
Kini, dalam satu hari dirinya rata rata memproduski 600 biji kue dodol keranjang beraneka rasa. Kue dodol kranjang dibuat melalui beberapa proses. Awalnya dibuat adonan dari tepung ketan dan gula pasir yang dimasak menjadi karamel.
Adonan tepung karamel kemudian dicetak dalam wadah cetakan kaleng. Adonan yang sudah dikemas kemudian dimasak menggunakan oven berukuran besar, sampai matang hingga tiga jam.
Harga kue dodol keranjang bervariasi mulai dari Rp20 ribu per kilogram hingga Rp25 ribu per kilogram untuk yang berisi empat macam rasa. Di tempat usahanya, Mindayani mempekerjakan lebih dari 20 karyawan yang bekerja siang malam. Ada beberapa varian rasa kue dodol keranjang, mulai dari rasa original gula aren, strawbery, melon dan vanila.
"Saat Imlek tiba, dodol keranjang ini menjadi kue hantaran bagi warga Tionghoa yang dibagikan ke warga sekitar sebagai perwujudan rasa syukur tahun baru Imlek," tandasnya.
Editor : Miftahudin