Ketika bupati yang didampingi Ketua Dekranasda AKBP Warsidin meninjau ruang sunatan terdengar jerit tangis mewarnai ruangan prosesi sunatan. Sejumlah anak ketakutan sehingga tampak seorang anak gagal disunat. Namun sebagian dari mereka terlihat tenang dengan keberanian yang tinggi mengikuti sunatan masal. Ada pula ada yang mulutnya mengucapkan kalimat toyibah dan mengaji. Wajah mereka juga tampak sumringah karena mendapatkan ‘pecingan’ dari Bupati.
Idza mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan mengingat masih ada ancaman varian Corona Omicron namun juga harus ada upaya peningkatan ekonomi pascapandemi. Seperti yang dilakukan di Islamic Center Brebes beberapa waktu lalu dengan Gelar Produk UMKM ternyata mampu mendongkrak ekonomi masyrakat. Terbukti, perputaran keuangan saat itu mencapai lebih dari Rp5 miliar.
Direncanakan, lanjut Idza, di Bumiayu perlu digelar kegiatan peningkatan ekonomi kreatif seperti Gelar Produk UMKM di Islamic Center. “Di Bumiayu, perlu juga ada gelaran ekonomi kreatif dalam jangka waktu pukul 14.00-21.00 WIB,” ungkapnya.
Ketua Panitia Pelaksana Imam Santoso menjelaskan, sunatan masal didukung tenaga medis dari RSUD Bumiayu. Ada 28 peserta yang dikhitan, yang berasal tidak hanya dari Kecamatan Bumiayu tetapi juga dari Kecamatan Paguyangan.
Peserta sunatan mendapatkan Sarung, baju koko, dan uang saku dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Brebes. Dalam kesempatan tersebut juga diberikan sembako kepada peserta sunatan masal dan warga sebanyak 275 paket.
Ketua Panitia Hari Jadi ke-344 Kabupaten Brebes Apriyanto Sudarmoko melaporkan, sunatan masal merupakan rangkaian kegiatan hari jadi Brebes yang menyentuh masyarakat. Masih ada agenda yang belum dilaksanakan diantaranya Festival Kopi pada 29-30 Januari 2022.
Editor : Miftahudin