get app
inews
Aa Read Next : Banjir Bandang Wonosobo Makan Korban, 1 Orang Tewas

Diterjang Banjir Bandang, Pasutri di Brebes Hanyut, Seorang Ditemukan Tewas

Selasa, 15 Februari 2022 | 15:17 WIB
header img
Petugas gabungan mencari korban yang belum ditemukan (Foto: Petra Akbar)

BREBES, iNews,id – Naas, sepasang suami istri yang berprofesi sebagai petani terseret banjir bandang saat menyebrang Sungai Jibosole, Kecamatan Ketanggungan. Senin, (14/02/202) petang. 

Danramil 15 Ketanggungan Kodim 0713 Brebes, Kapten Arhanud Nediono mengatakan, kedua korban merupakan petani warga Desa Sindangjaya RT. 019 RW. 004, Ketanggungan.

“Saat ini baru Karsem (58) saja yang berhasil ditemukan dan dalam kondisi tidak bernyawa, sedangkan suaminya Abu Yazid (69) masih dalam pencarian tim gabungan dengan warga sekitar,” ungkapnya saat dikonfirmasi media. Selasa, (15/02/2022).

Untuk kronologi kejadian, lanjut Danramil, kedua korban yang kesehariannya melintasi sungai tersebut untuk pulang-pergi berkebun. Saat itu kebetulan sedang panen jagung, ketika siang hari keduanya pulang ke rumah untuk istirahat makan.

Sekitar pukul 15.30 WIB, keduanya kembali berangkat ke kebun untuk melanjutkan panennya. Setengah jam berselang, cuaca di wilayah Desa Sindangjaya tiba-tiba memburuk dan turun hujan deras sehingga menyebabkan peningkatan debit air di aliran Sungai Cikamuning-Jibosole.

“Menjelang maghrib atau sekitar pukul 17.30 WIB, kedua korban memaksakan diri pulang ke rumah dengan menyeberangi Sungai Cikamuning-Jibosole. Saat itu arus sungai mulai deras," sambungnya.

Pada saat menyebrang itulah, kata Danramil, pasutri itu diterjang banjir bandang yang mendadak besar sehingga menghanyutkan keduanya. Pencarianpun dilakukan dan difokuskan memeriksa tumpukan sampah dan akar-akar pohon di sepanjang aliran sungai, juga di bantaran sungai.

“Kita menghimbau warga setempat agar tidak memaksakan diri untuk berkebun di saat cuaca ekstrem, apalagi dengan menyeberang sungai besar karena sewaktu-waktu bisa terjadi banjir bandang di aliran sungai. Selain bahaya hanyut, cuaca ekstrim juga berpotensi terjadinya sambaran petir bagi petani yang sedang berteduh di bawah pohon atau di gubuk-gubuk sawah," pungkasnya.
 

Editor : Miftahudin

Follow Berita iNews Tegal di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut