Dari delapan rumah warga yang rusak, lima rumah di antarnya ambruk rata dengan tanah. Selain rumah, tujuh sepeda motor juga hanyut. Banjir juga merobohkan rumah produksi tahu.
Pemilik rumah produksi tahu, Wahoni mengatakan, tempat usahanya rata dengan tanah. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Banjir bandang yang menerjang tempat usahanya ini mencapai dua meter.
"Sudah habis semua. Alhamdulillah warga bisa menyelamatkan diri. Warga saat itu memang panik semua," katanya.
Banjir bandang di aliran sungai Prupuk ini merupakan banjir terparah sejak sepuluh tahun terakhir. Warga berharap, pemerintah memberikan santunan untuk membangun rumah yang ambruk. Warga juga berharap pemerintah melakukan penanganan aliran sungai, agar banjir bandang tidak menyerang pemukimam.
Editor : Miftahudin