Meskipun terkait dengan militer Rusia, Wagner Group tetap menjaga jarak. Ini untuk mengalihkan tanggung jawab jika personelnya berperilaku di luar batas. Wagner akan memindahkan fokus tentara bayaran dari Libya dan Suriah ke Ukraina.
Bukan hanya itu, peralatan militer mereka seperti artileri, sistem pertahanan udara, dan radar yang digunakan di Libya, juga dibawa ke Ukraina. Militer Rusia menyediakan pesawat kargo militer untuk memindahkan personel dan peralatan Wagner. Jumlah personel Wagner terbilang sangat kecil jika dibandingkan 150.000 personel pasukan Rusia yang dikerahkan ke perbatasan Ukraina sebelum invasi.
Namun pengerahan tentara bayaran itu menjadi indikasi bahwa Putin ingin menggunakan cara yang sama seperti pada 2014. Saat itu Kremlin mengerahkan tentara bayaran asal Rusia, sebagian besar veteran militer, untuk membantu kekuatan separatis di Donbass melawan pasukan Ukraina.
Awal tahun ini, intelijen negara Barat mendeteksi sekelompok kecil tentara bayaran Wagner yang meninggalkan Libya dan Suriah menuju Krimea. Dari sana, mereka dikirim ke wilayah pemberontak. Seorang pejebat AS mengatakan, penampilan mereka di awal invasi tidak menguntungkan, karena banyak yang tewas. Menurut pejabat itu, sekitar 200 tentara bayaran Rusia telah tewas pada akhir Februari.
Editor : Miftahudin