WASHINGTON, iNews.id - Tentara bayaran akan dikerahkan ke Ukraina. Mereka telah berpengalaman dalam perang di Suriah dan Libya. Tentara bayaran ini akan dikerahkan dalam fase baru operasi militer ke Ukraina yang fokus pada pertempuran di bagian timur.
Para tentara bayaran alumni Suriah dan Libya ini direkrut oleh kelompok militer swasta, Wagner Group, yang punya kedekatan dengan Presiden Vladimir Putin. Saat ini Wagner Group memiliki tentara bayaran setidaknya 1.000 orang, naik dibandingkan sekitar 300 pada Februari atau sebelum invasi.
Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, tentara tersebut sudah siaga sebelum invasi pada 24 Februari. Mereka akan difokuskan untuk berperang di Donbass, wilayah di Ukraina yang diduduki kelompok separatis pro-Rusia. Para pemimpin senior Wagner, lanjut pejabat tersebut, diperkirakan akan dikirim ke kantong-kantong separatis Donetsk dan Luhansk untuk mengoordinasikan upaya perlawanan atas nama Rusia.
Pada Jumat kemarin, militer Rusia memberi sinyal akan menurunkan tensi perang dan fokus pada wilayah Donbass. Namun analis militer mengatakan pernyataan itu masih harus ditinjau lebih dalam, apakah memang benar perubahan strategi atau manuver guna mengalihkan perhatian untuk menggelar serangan gelombang baru.
Wagner Group merupakan kontraktor militer swasta paling menonjol dan sering digunakan Putin dalam pertempuran di negara mana pun yang melibatkan Rusia. Juru Bicara Departemen Pertahanan AS (Pentagon) John Kirby mengatakan, Wagner Group memegang peranan penting dalam merekrut pejuang untuk perang bersama Rusia.
"Wagner Group merupakan kontraktor militer swasta untuk Rusia. Kami tahu mereka tertarik untuk memperkuat jejak di Ukraina," kata Kirby, dikutip dari The New York Times. Para tentara bayaran Wagner berpengalaman dalam konflik Timur Tengah bahkan menjadi penasihat keamanan untuk berbagai pemerintah, termasuk Republik Afrika Tengah, Sudan, dan, Mali.
Editor : Miftahudin