get app
inews
Aa Text
Read Next : Besok Bulan Purnama, BMKG Tegal Minta Nelayan Waspada

Fenomena Aphelion Bikin Suhu Jadi Lebih Dingin, Begini Penjelasannya

Kamis, 10 Juli 2025 | 09:48 WIB
header img
Deputi Klimatologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa fenomena Aphelion terjadi saat Bumi berada pada jarak terjauh dari Matahari dalam orbitnya. Foto: ist

JAKARTA, iNewsTegal.id – Deputi Klimatologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa fenomena Aphelion terjadi saat Bumi berada pada jarak terjauh dari Matahari dalam orbitnya.

Peristiwa ini biasanya berlangsung setiap bulan Juli. Untuk tahun 2025, Aphelion telah terjadi pada 5 Juli lalu.

"Aphelion adalah titik di mana Bumi paling jauh dari Matahari dalam lintasan orbitnya, dengan jarak sekitar 152 juta kilometer," ujarnya pada Selasa (8/7/2025).

Sebagai fenomena astronomis tahunan, Guswanto menegaskan bahwa Aphelion tidak menyebabkan perubahan iklim atau cuaca ekstrem, melainkan hanya berpengaruh kecil terhadap penurunan suhu udara.

Menurutnya, Aphelion memang rutin terjadi setiap awal Juli dan berlangsung singkat, saat posisi Bumi mencapai titik terjauh dari Matahari.

Penurunan suhu udara yang dirasakan di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya pada pagi dan malam hari, lebih disebabkan oleh tiupan angin Monsun Australia yang membawa udara dingin dari arah selatan.

Kondisi ini diperkuat oleh langit yang cerah dan kelembapan rendah, sehingga panas dari permukaan Bumi mudah terlepas ke atmosfer saat malam, tanpa tertahan awan. Akibatnya, suhu udara pun turun lebih drastis.

Guswanto juga menambahkan bahwa faktor lain seperti kemiringan sumbu Bumi serta distribusi daratan dan lautan memiliki pengaruh yang jauh lebih besar terhadap variasi suhu lokal dibandingkan Aphelion itu sendiri.
 

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut