Kejam! Anak Durhaka Ini Aniaya dan Usir Ibu Kandung di Probolinggo, Ditemukan Terlantar di Jalanan

PROBOLINGGO, iNewsTegal.id - Warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video viral yang memperlihatkan seorang anak tega menganiaya dan mengusir ibu kandungnya sendiri di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Peristiwa memilukan ini terjadi di Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, dan langsung menyita perhatian publik.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @ariefracma, terlihat seorang wanita lansia berinisial NI (70) diperlakukan secara tidak pantas oleh anak perempuannya yang berinisial MA.
Tindakan kekerasan ini pun memicu kemarahan warganet, yang mengecam keras perlakuan seorang anak terhadap ibu kandungnya.
Tak lama setelah video itu menyebar, Mbah NI ditemukan dalam kondisi memprihatinkan—terlantar di pinggir jalan desa.
Menurut keterangan warga, kejadian tersebut berlangsung pada Jumat, 25 Juli 2025. Seorang warga yang peduli akhirnya mengevakuasi Mbah NI dan membawanya ke panti jompo di Kota Malang agar mendapatkan perawatan serta tempat tinggal yang layak.
“Kami kaget sekali, apalagi setelah melihat videonya. Banyak warga merasa prihatin karena selama ini memang sering terdengar keributan dari rumah mereka,” ujar Edi, perangkat Desa Jambangan, Sabtu (26/7/2025).
Edi juga menambahkan bahwa dalam kesehariannya, Mbah NI sering tidur di luar rumah, bahkan di pinggir jalan, saat merasa kelelahan. Ia diketahui memiliki tiga orang anak—dua laki-laki dan satu perempuan.
“Salah satu anak laki-lakinya sedang merantau di Bali dan rutin mengirimkan uang setiap bulan untuk kebutuhan ibunya,” tambah Edi.
Pihak desa pun mengaku telah mengusulkan agar Mbah NI masuk dalam daftar keluarga tidak mampu, agar bisa menerima bantuan sosial secara berkelanjutan.
Sementara itu, meskipun masyarakat sering mendengar keributan dari rumah Mbah NI, hingga saat ini belum ada laporan resmi atau tindakan hukum terkait dugaan penganiayaan tersebut.
Aksi penyelamatan Mbah NI pun menuai banyak pujian dari warganet yang mengapresiasi kepedulian warga sekitar, sambil berharap aparat dan pemerintah setempat segera mengambil langkah tegas, baik dari sisi hukum maupun kemanusiaan.
Editor : Miftahudin