Kampung Seni Tegal Menampilkan Sampak Tegalan Tumplek Ponjen

KOTA TEGAL, iNewsTegal.id - Lagu berbahasa Tegal dari Tim Musik Sampak Tegalan mengawali pertunjukan Sampak Tegalan berjudul 'Tumplek Ponjen' di Aula Kampung Seni, Komplek Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal, Sabtu (20/9/2025).
Syair lagu berbahasa Tegalan: 'Mlaku mlaku sore nang alun- alun, karo gerele enyong sing paling bagus. Jiwit jiwitan guyonan mesra, gandengan tangan sedawane dalan' (Jalan-jalan sore di Alun-alun bersama pacarku yang paling cakep. Cubit-cubitan bergurau mesra, bergandengan tangan sepanjang jalan).
Pertunjukan tersebut merupakan program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan (FPK) 2025, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X. Dimana Kampung Seni Tegal merupakan satu dari 15 komunitas, sanggar penerima program FPK 2025.
Ketua Kampung Seni Tegal, Seful Mu'min mengatakan bahwa kegiatan tersebut diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan di masyarakat terhadap kesenian tradisional sekaligus menjadikan inspirasi untuk terus mengembangkan kebudayaan daerah.
"Semoga pelestarian kebudayaan ini semakin kuat dan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya. Semoga kegiatan ini menjadi awal dari upaya kami untuk Berkelanjutan dalam menjaga warisan budaya bangsa," kata Seful.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal melalui Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal, Dewi Umaro menyampaikan bahwa pementasan Sampak Tegalan adalah bukti untuk pelestarian kebudayaan dan bahasa Tegal.
"Untuk anak muda jangan sampai melupakan identitasnya baik Seni, Budaya dan Bahasa Tegal. Terima kasih kepada BPK Wilayah X yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Jangan lelah untuk nguri-nguri budaya Kota Tegal," ujar Dewi Umaro.
Perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, Indra Fibiona menyampaikan bahwa Tegal memiliki kesenian dan kebudayaan Sampak Tegalan dan Balo-Balo yang harus disebarluaskan.
"Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X setiap tahunnya ada fasilitasi pemajuan Kebudayaan, silahkan masyarakat dapat mengajukan dan menunggu informasi di Instagram Kanca Budaya. Tahun ini ada 350 proposal yang masuk dan terpilih 15 perorangan dan 15 kelompok salah satunya Kampung Seni Tegal," terang Indra.
Sutradara pementasan Sampak Tegalan, Bontot Sukandar menyampaikan bahwa Tumplek Ponjen yang mengangkat sosial masyarakat Tegal, termasuk menguri-uri seni tradisi.
"Konsep sampakan sangat tepat mengangkat nilai tradisi dan pesan moral masyarakat Tegal. Bahwa di masyarakat kita itu mengenal Tumplek Ponjen, ketika menikahkan anaknya yang bungsu berjodoh dengan bungsu juga," ujar Bontot.
Bontot juga menyampaikan bahwa salain Sampak Tegalan, dalam Pementasan yang di sutradarai itu menghadirkan kolaborasi dengan kesenian Balo-balo. "Ada perpaduan antara Sampak Tegalan dan Balo-Balo membuat pementasan ini menjadi klop menyatu apa lagi dengan wangsalan yang dihadirkan menarik ditonton," ujar Bontot.
Editor : Miftahudin