Bayi Kembar 3 Laki-laki Lahir di Tegal, Dokter Pasang Alat Bantu Nafas

BREBES, iNews.id - Seorang ibu muda asal Desa Cenggini, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal melahirnya anak kembar 3 berjenis kelamin laki - laki di Rumah Sakit Islam (RSI) PKU Muhammadiyah Singkil Adiwerna, Tegal.

Ketiga bayi kembar atau Tripet dari pasangan Ahmad Wijaya (29) dan Dia Daniati (26) ini lahir secara caesar pada Kamis 5 Mei 2022 lalu dan hingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.  

Supervisor Ruang Bayi RSI PKU Muhammadiyah Tegal, Marhatun Solikha saat ditemui, Selasa 10 Mei 2022 mengatakan, untuk bayi pertama dilahirkan pada pukul 09.06 WIB dengan berat badan 1810 gram, panjang 42 centimeter.

Untuk bayi kedua dilahirkan pada pukul 09.07 WIB dengan berat badan 1450 gram, panjang 39 centimeter dan bayi ketiga lahir pukul 09.08 WIB dengan berat badan 1890 gram, panjang 42 centimeter. 

"Untuk usia kehamilan 32 minggu. Kebetulan lahir langsung ditangani dokter anak, terus dilakukan perawatan secara bayi baru lahir dan prematur," katanya. 

Karena dilahirkan prematur, ketiga bayi dirawat di inkubator serta menggunakan alat bantu nafas, dan saat ini kondisi bayi mulai stabil walaupun masih menggunakan alat bantu nafas.

"Sudah diberi asi tapi masuk melalui selang. Kita tidak bisa menentukan berapa lama akan dirawat, semua tergantung perbaikan kondisi bayinya. mudah - mudahan bayinya cepet sehat," ungkapnya. 

Sementara itu, ayah dari ketiga bayi kembar itu, Ahmad Wijaya (29) mengaku sudah mengetahui jika istrinya akan melahirkan bayi kembar 3, saat memeriksaan istrinya ke dokter kandungan. 

"Dari hasil USG memang sudah diketahui bakal lahir anak kembar 3. Alhamdulillah saya sangat bersyukur," ucapnya. 

Atas kelahiranya anak kembarnya, ia pun sudah menyiapkan sejumlah nama, yakni untuk anak pertama bernama Muhammad Saputra Wijaya, Muhammad Hasan Wijaya dan Muhammad Husen Wijaya. 

"Alhamulillah kondisi istri baik. Ini kelahiran kedua, dulu istri saya pernah keguguran. Untuk anak pertama itu perempuan sekarang usia 8 tahun," pungkasnya.

Editor : Miftahudin