Terdapat Tapak Tilas
Penulis juga sempat membahas, di desa tersebut terdapat balai pertemuan. Di google maps juga terlihat tapak tilas yang mirip dengan Petilasan Maha Resi Markandeya, di mana di depannya terdapat pekarangan dan di belakang Tapak Tilas tampak bangunan yang berlawanan arah. Di depan area kuburan pun terdapat "Sinden" yang letaknya tidak jauh dari Tapak Tilas.
Alas Gumitir terletak di Gunung Gumitir dengan ketinggian 620 Mdpl. Daerah ini merupakan penghasil kopi robusta sejak zaman VOC. Pada zaman penjajahan dulu, rakyat Banyuwangi dipaksa untuk membabat hutan untuk dijadikan kebun kopi. Akibat penyiksaan itu, tak sedikit warga yang mati karena kelaparan.
Alas Gumitir juga tempat habitat bagi monyet di wilayah Jawa Timur. Di sana, banyak bunga Gumitir yang tumbuh dan kerap dipakai untuk sesajen.
Patung Penari Misterius
Saat memasuki kawasan Alas Gumitir, pengunjung akan disambut dengan patung penari yang secara simbolisme dibangun untuk menyambut para tamunya.
Tapi di balik itu, patung tersebut juga memiliki latar belakang sejarah. Saat zaman VOC, Penari Gandrung bertugas untuk menghibur para pekerja. Tujuan dari penari ini mirip dengan Penari Lengger di daerah Banyumasan, yakni sebagai persembahan kepada penunggu alas untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan. Namun, tak sedikit dari para penari yang justru dijadikan sebagai tumbal.
Belum berhenti di sana, Alas Gumitir juga memiliki batu besar yang berdiri kokoh di tengah kerasnya hutan. Batu itu diyakini sebagai singgasana makhluk halus setempat. Semua petunjuk ini seolah mengarah dengan kebenaran cerita dari cuitan penulis. Demikian hasil pengamat sang YouTuber. Meski begitu, belum diketahui secara pasti kebenaran lokasi Desa Penari.
Editor : Miftahudin