get app
inews
Aa Read Next : 7 Ciri Wanita Subur, saat Tepat untuk Program Kehamilan

Sperma Encer Tanda Pria Tidak Subur, Cek Mitos dan Faktanya

Senin, 23 Mei 2022 | 21:50 WIB
header img
Ilustrasi sel sperma. (Foto: AFP)

JAKARTA, iNews.id - Banyak orang beranggapan kalau sperma encer merupakan pertanda seorang pria tidak subur. Tapi apakah itu mitos atau fakta, berikut penjelasannya.

Dikutip dari Klikdokter, cairan sperma (semen) atau biasa disebut air mani adalah cairan yang dikeluarkan dari penis pria saat ejakulasi.

Semen mengandung sperma yang diproduksi oleh testis dan cairan lain dari kelenjar prostat serta organ reproduksi lainnya. Normalnya, cairan tersebut bertekstur kental dan berwarna putih. Namun, sperma bisa menjadi encer dan berubah warna karena kondisi tertentu.

Semen yang encer dapat mengindikasikan rendahnya jumlah sel sperma yang berkaitan dengan ketidaksuburan. Namun, selain masalah kesuburan, sperma encer juga dapat disebabkan oleh hal lain yang bersifat sementara dan tidak berbahaya bagi tubuh.

Penyebab Sperma Encer

Terdapat beberapa sebab cairan sperma atau mani menjadi encer. Umumnya, hal tersebut dapat diatasi dan dicegah.

1. Rendahnya Jumlah Sperma

Sperma encer seringkali disebabkan oleh jumlah sperma yang sedikit. Hal ini disebut oligospermia. Dikategorikan oligospermia bila jumlah sperma kurang dari 15 juta per ml semen. Penyebab oligospermia antara lain sebagai berikut ini.

- Varikokel: Kondisi pembengkakan pada pembuluh darah testis dan skrotum.

- Infeksi: Seperti klamidia dan gonore, atau infeksi bakteri lain yang menyebabkan rendahnya jumlah sperma.

- Tumor: Tumor jinak maupun ganas pada testis dapat mengganggu produksi sperma.

- Gangguan hormon: Hormon yang diproduksi di testis dan otak penting dalam proses pembentukan sperma. Gangguan pada hormon-hormon ini dapat mengganggu produksi jumlah sperma.

2. Ejakulasi Terlalu Sering

Melakukan ejakulasi beberapa kali dalam sehari dapat memengaruhi terjadinya sperma encer. Setelah ejakulasi pertama, cairan sperma berikutnya akan cenderung lebih cair.

Hal ini bisa diatasi dengan tidak melakukan ejakulasi beberapa hari untuk mengembalikan volume dan konsistensi semen seperti semula.

3. Kekurangan Zinc

Kekurangan zinc dapat memicu tubuh membentuk antibodi terhadap sperma. Hal ini membuat tubuh secara keliru menghancurkan sel sperma karena dianggap sebagai benda asing. Ini menyebabkan rendahnya jumlah sperma yang diproduksi.

Kekurangan zinc dapat diatasi dengan konsumsi sejumlah makanan. Misalnya, daging, kacang-kacangan, gandum, dan susu. Konsumsi suplemen juga dapat membantu mencukupi jumlah zinc dalam tubuh.

4. Pre-Ejakulasi

Cairan pre-ejakulasi seringkali disalahartikan sebagai cairan sperma yang encer. Umumnya, sering keluar saat sedang pemanasan. Biasanya, cairan tersebut mengandung sangat sedikit sperma.

5. Ejakulasi Retrograde

Saat ejakulasi, cairan sperma akan melewati uretra dan keluar dari lubang pada penis. Dalami kelainan fungsi kandung kemih, terjadi arus balik cairan semen naik ke kandung kemih yang dikenal dengan ejakulasi retrograde.

Dalam kondisi ini, jumlah semen akan berkurang atau konsistensinya menjadi lebih encer.

Sperma yang selalu encer dapat menandakan masalah kesuburan atau kondisi medis lainnya.

Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter. Contohnya, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Misalnya, tes analisis semen untuk menilai jumlah, ukuran, bentuk, volume, dan gerak sperma yang berpengaruh terhadap kesuburan.

Mengubah pola hidup juga dapat membantu mencegah sperma encer dan meningkatkan kualitas cairan sperma. Hal yang bisa dilakukan misalnya menjaga berat badan tetap ideal, berhenti merokok, tidur yang cukup, serta mengurangi stres dan konsumsi alkohol.

Sperma encer seringkali bersifat sementara dan dapat kembali normal dengan sendirinya.

Perlu diketahui, sperma encer tidak selalu berarti tidak subur. Hal ini bisa juga disebabkan oleh faktor lain seperti pola hidup, nutrisi yang kurang, dan gangguan medis tertentu.

Kondisi sperma encer yang terus terjadi sebaiknya diperiksakan ke dokter agar dapat dianalisis lebih lanjut dan mendapat penanganan berdasarkan penyebabnya.

Editor : Miftahudin

Follow Berita iNews Tegal di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut