get app
inews
Aa Text
Read Next : Logistik Pilkada Kota Tegal Mulai Distribusikan

Ramai-ramai Lakukan PHK, Ini Alasan Perusahaan Starup Melakukannya

Jum'at, 27 Mei 2022 | 14:34 WIB
header img
Ilustrasi perusahaan startup. (Foto: dok iNews).

"Linkaja, Zenius, memang cukup berat karena pemain utamanya sudah jauh di depan. Kalau mau maju harus kuat bakar uang," ungkap Heru kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (27/5/2022). Menurut Heru setelah reorganisasi, nantinya masing-masing layanan hanya akan memiliki tiga sampai empat pemain utama. "Seperti transportasi online ya Gojek dan Grab, pembayaran digital ya Gopay, Ovo, lagi merangsek pasar shopeepay, begitu juga e-commerce," kata Heru. 

Dia  kalau pemain baru di bidang yang sama akan berat kecuali keuangnnya kuat atau ada solusi layanan baru yang berbeda. "Sejak awal memang bisa disebut bubble karena rentan dimana startup sebenarnya tidak miliki aset karena aset ada mitra. Sehingga yang tidak diminati masyarakat, dan masyarakat menjadi bagian dari mitra yang kuat, pasti akan rontok," ujar Heru. 

Dia juga menjelaskan, target 25 unicorn yang dibuat oleh pemerintah akan menemui tantangan besar dan sudah tidak mudah lagi. "Kalau saya melihat ini bukan pecahnya gelembung, tapi gelembung mulai bocor," tutur Heru. 
 

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut