KOTA TEGAL, iNews.id - Wakil Walikota Tegal, Muhammad Jumadi saat ini tengah menjadi buah bibir masyarakat Kota Tegal, lantaran kepindahan dirinya dari sebelumnya menjadi kader Partai Demokrat kini menjadi kader PDIP.
Sepak terjang MJ sapaan akrab dari Muhammad Jumadi di kancah perpolitikan memang dibilang masih seumur jagung, namun manuver politik yang dilakukannya ini menjadi pertanyaan di elit partai politik yang ada di Kota Tegal.
Selama menjabat sebagai Wakil Walikota Tegal mendampingi H. Dedy Yon Supriyono, ada beberapa fakta menarik terkait MJ. Dikutip dari berbagai sumber ini fakta kurang mengenakan MJ.
Mangkir Kerja selama 11 hari
Sekda Kota Tegal Johardi menyebut Jumadi sudah 11 hari tidak masuk kantor sejak 11 Februari 2021.
Terkait hal itu, MJ mengatakan, pada 11 Februari 2021 itu dia bertemu dengan Menteri Keluatan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono di Jakarta untuk membahas persoalan penggunaan alat tangkap cantrang nelayan Kota Tegal.
Kemudian pada 15 Februari 2021 Jumadi mengaku menghadiri deklarasi kesiapan penggantian cantrang dengan alat tangkap ramah lingkungan yang diadakan nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, Kota Tegal.
Masuk DTKS Kemensos
Nama Wakil Wali Kota Tegal Muhammad Jumadi masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTSK) Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai penerima manfaat bantuan sosial.
Muhammad Jumadi mengaku kaget setelah menerima informasi pada minggu kemarin. Setelah dicek dalam aplikasi, ternyata benar namanya muncul dalam DTSK.
Kepala Dinsos Kota Tegal, Bajari mengatakan, pihaknya tidak pernah mengusulkan nama Wakil Wali Kota Tegal masuk DTSK. Pihaknya langsung menganulir data tersebut ke Kemensos.
“Anomali data DTSK Kemensos sering muncul setiap pemutakhiran data,” kata Bajari.
Terkait kepindahannya ke PDIP, MJ sendiri mengaku Kalau sudah pamit dengan pengurus partai Demokrat baik ditingkat DPP maupun DPD Jawa Tengah.
"Dalam surat resmi tertanggal 12 April 2021 saya menyatakan mundur dari Partai Demokrat dan surat saya layangkan ke DPP Partai Demokrat melalui Ketua DPD Partai Demokrat Jateng. Jadi tidak benar jika ada yang mengatakan saya tidak punya etika dalam berpolitik dan pergi dari rumah partai lama begitu saja, '' tandas jumadi.
Jumadi mengaku, kepindahannya ke PDIP tidak ada kaitan dengan ambisinya ingin meraih kursi kekuasaan di PDIP Kota Tegal.
"Salah satu tugas saya sebagai petugas partai hanyalah ikut berperan serta membesarkan partai ini secara nasional dan persoalan yang berkaitan dengan Pilkada biarlah menjadi wewenang pengurus partai di tingkat pusat, " pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait