BULGARIA, iNews.id - Seorang wanita asal Bulgaria dijuluki sebagai ratu kripto dan menjadi buronan FBI, Ruja Ignatova, juga dikenal sebagai "Cryptoqueen yang hilang", telah ditempatkan di daftar sepuluh buronan paling dicari Biro Investigasi Federal (FBI).
Wanita asal Bulgaria itu dicari karena dugaan perannya dalam menjalankan penipuan cryptocurrency yang dikenal sebagai OneCoin.
Penyelidik federal menuduh buronan menggunakan skema untuk menipu korban lebih dari USD4 miliar (Rp60 triliun).
Dia telah hilang sejak 2017 - ketika pejabat AS menandatangani surat perintah penangkapannya dan penyelidik mulai mendekatinya.
Ignatova dicari karena perannya dalam menjalankan OneCoin, cryptocurrency yang dideskripsikan sendiri yang dimulai sekitar 2014 menawarkan komisi pembeli jika mereka menjual mata uang itu kepada lebih banyak orang.
Tetapi agen FBI mengatakan OneCoin tidak berharga dan tidak pernah dilindungi oleh teknologi blockchain yang digunakan oleh cryptocurrency lainnya.
Menurut tuduhan yang dibuat oleh jaksa federal, itu pada dasarnya adalah skema Ponzi yang disamarkan sebagai cryptocurrency.
“Dia mengatur waktu skemanya dengan sempurna, memanfaatkan spekulasi hiruk pikuk hari-hari awal cryptocurrency,” kata Damian Williams, jaksa federal Manhattan.
FBI menambahkan buronan ke daftar yang paling dicari ketika mereka yakin masyarakat umum mungkin dapat membantu melacak mereka.
Pemberitahuan biro yang diterbitkan pada Kamis (30/6/2022) menawarkan hadiah USD100.000 (Rp1,5 miliar) untuk setiap informasi yang mengarah pada penangkapan Ignatova, yang didakwa pada 2019 dengan delapan tuduhan termasuk penipuan kawat dan penipuan sekuritas.
Dia adalah satu-satunya wanita dalam daftar sepuluh paling dicari FBI.
Jamie Bartlett, yang investigasi podcast BBCnya membawa perhatian global pada kisah Ignatova dan dampak keuangan OneCoin terhadap para korbannya, mengatakan pengumuman FBI pada Kamis (30/6/2022) meningkatkan kemungkinan dia ditangkap.
"Ini mungkin perkembangan terbesar dalam kasus ini sejak Dr Ruja menghilang pada Oktober 2017," katanya.
Bartlett, yang telah menyelidiki kasus ini selama bertahun-tahun, mengatakan salah satu alasan mengapa begitu sulit untuk melacak Ruja Ignatova adalah bahwa dia menghilang dengan setidaknya USD500 juta, membantunya bersembunyi dari hukum.
"Kami juga percaya dia memiliki dokumen identitas palsu berkualitas tinggi dan telah mengubah penampilannya," tambahnya, serta meningkatkan kemungkinan bahwa dia mungkin tidak lagi hidup.
Ignatova terakhir terlihat naik pesawat dari Bulgaria ke Yunani pada 2017 dan menghilang sejak saat itu.
BACA JUGA:
TNI Gadungan di Cirebon, Kerap Menggunakan Mobil Mewah dan Motor Sport saat Pulang Kampung
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait