JAKARTA, iNews,id - Cerita dibalik eksekusi mati gembong narkoba Freddy Budiman, pada saat itu menurut cerita banyak sekali kejanggalan dan keanehan jelang pencabutan ajal Freddy Budiman.
29 Juni 2016 jadi hari kelam bagi gembong narkoba Freddy Budiman yang tewas setelah dieksekusi mati di depan regu tembak. Freddy Budiman diputus melanggar pasal 114 ayat 2 jo pasal 132 ayat 1 UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Freddy Budiman memang sudah tidak ada, namun kisah-kisah nya masih menjadi cerita dan pelajaran buat kita semua tentang sosok Freddy Budiman, salah satunya seperti yang di ceritakan Agnes Triani.
Banyak kisah dan cerita yang berkembang sebelum dan sesudah di eksekusi mati, salah satunya saksi sejarah dari mantan Kepala Kejaksaan Negeri Cilacap, Agnes Triani yang pada saat pelaksanaan eksekusi hadir.
Dikutip dari akun Tiktok @aimanwitjaksono, mantan kepala Kejaksaan Negeri Cilacap tersebut mengungkapkan, sesaat sebelum eksekusi mati, kondisi alam di lokasi turun hujan sangat deras dan angin begitu kencang, bukan hanya itu sejumlah saksi mata juga menyaksikan ketinggian air laut naik.
"Setelah eksekusi terlaksana bau udara sangat harum sekali," ujarnya.
Saat ditanya Aiman, Agnes Triani juga menjelaskan, padahal di lokasi eksekusi tidak ada pepohonan dan bukan aroma harum biasa seperti parfum pada umumnya.
Diakhir cerita, Anges Triani mengungkapkan, Freddy Budiman juga menyampaikan permintaan terakhir agar mata tidak ditutup saat ditembak. "Itu permintaan terakhir Freddy Budiman," ujarnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait