Selama praktik barbar itu berlangsung, suku Asmat--yang membangun pemukimannya di dekat sungai untuk posisi serangan utama--juga mengambil rahang bawah musuh mereka bersama dengan bagian lain dari tulang belakang dan menghiasi diri mereka dengan liontin suram seperti piala.
Setelah kematian anggota suku lain, pelayat akan memotong kepala mendiang sebelum mengeluarkan otak dan mata. Mereka percaya dengan menyumbat lubang hidung dan area hidung, mereka bisa mencegah roh jahat masuk ke dalam tubuh.
Anehnya, ada insiden di mana orang luar pernah berinteraksi dengan suku tersebut, namun nasibnya tak diketahui. Michael Rockefeller anak kelima dari mantan Wakil Presiden AS Nelson Rockefeller menghilang di sebuah kawasan hutan di mana masyarakat Asmat diketahui masih mempraktikkan kanibalisme pada November 1961.
Sebuah teori mengeklaim dia menjadi korban siklus balas dendam setelah beberapa anggota suku dibunuh oleh patroli Belanda pada tahun 1958. Beberapa orang berpendapat bahwa penduduk desa mungkin melihatnya sebagai bagian dari "suku kulit putih".
Dalam buku tahun 1979 yang banyak diperdebatkan--Rocky Goes West yang ditulis oleh Paul Toohey--ibu Rockefeller diduga menyewa seorang detektif swasta untuk menemukan apa yang terjadi di hutan.
Toohey mengeklaim mesin perahu ditukar dengan tiga tengkorak--yang menurut suku itu adalah para pria kulit putih yang pernah mereka bunuh.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait