Instagrammer itu dikecam para pengikutnya, yang mengatakan kepadanya bahwa tema pestanya "terlalu berlebihan". "Nadia, Anda berlebihan, pesta boleh saja tetapi dengan tema lain tidak seperti ini," bunyi komentar seorang pengikut influencer tersebut.
"Ups, Nadia, itu tidak tepat, itu hasilnya, sayang sekali, betapa sedihnya," bunyi komentar lainnya. Video tersebut menjadi viral di media sosial dan telah menerima ratusan komentar negatif.
Tapi, Nadia berdalih acaranya sebenarnya adalah aksi yang dipentaskan dengan baik untuk memprotes masalah panti jompo. Influencer itu mengatakan kepada outlet lokal, El Universal, bahwa video itu dibuat untuk menarik perhatian Kantor Wali Kota Cartagena.
"Pesta bertema ini diselenggarakan, otorisasi diminta, saya punya bukti. Tidak ada yang dilakukan melawan kehendak siapa pun. Kami melakukannya dengan banyak cinta, seluruh platform saya terbuat dari konten yang sangat bagus, dari bantuan sosial," imbuh dia.
“Dan tidak ada tujuan video untuk mengganggu, menyalahgunakan, atau memanfaatkan kakek-nenek, pada kenyataannya, kami memberikan sumbangan kepada mereka setelah acara tersebut.” Bulan lalu, sebuah panti jompo di Taiwan dipaksa untuk meminta maaf karena menyewa penari telanjang untuk menghibur para lansia.
The Taoyuan Veterans Home, fasilitas panti jompo yang dikelola negara di Taiwan untuk pensiunan personel militer, membayar penari telanjang untuk menghibur 12 lansia yang menggunakan kursi roda. Alih-alih menuai dukungan, tindakan mereka justru menuai kecaman.
Editor : Miftahudin