3. Perubahan suhu basal tubuh
Suhu basal tubuh adalah suhu tubuh ketika beristirahat atau tidur. Rata-rata suhu tubuh basal berkisar antara 35,5—36,6°Celsius. Umumnya, suhu tubuh ditentukan berdasarkan kegiatan yang dilakukan, makanan yang dikonsumsi, hormon di dalam tubuh, kebiasaan tidur, dan masih banyak lagi.
Pada saat berovulasi, kadar hormon progesteron di dalam tubuh meningkat. Kadar hormon progesteron yang tinggi menyebabkan temperatur tubuh Anda mengalami peningkatan.
4. Perubahan posisi leher rahim
Perubahan ini menjadi salah satu tanda atau ciri dari masa subur yang Anda alami. Mengapa? Sebab tepat sebelum terjadinya ovulasi, serviks Anda akan berubah posisi menjadi lebih tinggi.
Hal ini membuat Anda merasa kesulitan untuk menggapainya. Bahkan, saat disentuh, serviks menjadi lebih lembut dan akan sedikit lebih terbuka.Sebaliknya, saat tidak dalam masa subur, serviks atau leher rahim terletak lebih rendah dan lebih keras apabila disentuh. Di samping itu, serviks akan lebih tertutup.
5. Payudara terasa nyeri
Kondisi ini biasanya disebabkan perubahan hormon yang terjadi saat ovulasi. Sama dengan ciri lainnya yang bisa menjadi penanda dalam masa subur, kondisi ini tidak bisa menunjukkan secara jelas kapan Anda akan mengalami ovulasi.
6. Sakit Ovulusi
Biasanya, tanda atau ciri masa subur ini muncul tanpa sebab dan secara tiba-tiba. Jika rasa sakit itu muncul di tengah siklus, itulah yang disebut dengan mittelschmerz atau sakit ovulasi.
7. Alat tes masa subur menunjukan hasil positif
Ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan demi mendapatkan momongan. Namun, jika Anda mempunyai kondisi polycystic ovarian syndrome (PCOS), hasil dari alat tes kesuburan cenderung kurang efektif.
Nah, itulah 7 ciri wanita subur, saat yang tepat untuk program kehamilan. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca semua.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait