JAKARTA, iNewsTegal.id - Lima fakta menarik, masyarakat Argentina doakan Tim Tango gagal di Piala Dunia 2022. Argentina menjuarai Piala Dunia sebanyak dua kali pada 1978 dan 1986. Era Mario Kempes dan Diego Maradona menjadi puncak kesuksesan Argentina kala itu.
5 fakta masyarakat Argentina mendoakan Lionel Messi dan kawan-kawan gagal juara Piala Dunia 2022. Salah satu perwakilan masyarakat Argentina yang notabene dokter Lionel Messi sewaktu kecil, Diego Schwarzstein, tak ingin melihat Timnas Argentina juara Piala Dunia 2022.
Diego Schwarzstein khawatir ketika masyarakat Argentina merayakan pesta juara Piala Dunia 2022, pemerintah setempat membuat kebijakan ekonomi yang merugikan warganya.
Lantas, apa saja fakta dari kasus ini?. Dikutip Okezone.com, Selasa (22/11/2022) berikut fakta menarik, masyarakat Argentina doakan Tim Tango gagal di Piala Dunia 2022.
Fakta menarik, masyarakat Argentina doakan Tim Tango gagal di Piala Dunia 2022:
1. Bawa-Bawa UMP
Diego Schwarzstein mengatakan, Upah Minimum Provinsi (UMP) di Argentina sangat minim, yakni di angka 60.000 peso atau sekira Rp5,78 juta. Padahal untuk hidup layak di Argentina, dibutuhkan pendapatan minimal120.000 peso per bulan (Rp11,5 juta).
Karena itu, Diego Schwarzstein tak ingin Timnas Argentina juara Piala Dunia 2022. Sebab, trofi juara Piala Dunia 2022 berpotensi membuat masyarakat Argentina semakin merana.
“Saya telah mengalami banyak krisis di negara ini, tetapi ini yang terpuruk. Data dari pemerintah mengatakan, untuk tidak menjadi miskin Anda harus menerima 120.000 peso Argentina per bulan. Namun, di sini upah minimal bulanannya hanya 60.000 peso. Jadi, mereka yang punya pekerjaan pun tetap miskin,” tutup Diego Schwartzstein.
2. Tak Sejalan dengan Ambisi Lionel Messi
Keinginan masyarakat Argentina tidak sejalan dengan ambisi Lionel Messi. La Pulga –julukan Lionel Messi– berhasrat memenangkan trofi Piala Dunia di kesempatan terakhirnya tampil di ajang empat tahunan tersebut.
“Saya telah bekerja seperti yang telah saya lakukan sepanjang karier saya. Ini merupakan momen spesial dan kemungkinan besar menjadi Piala Dunia terakhir saya,” kata Lionel Messi dalam konferensi pers jelang laga Timnas Argentina vs Arab Saudi, mengutip dari Sportskeeda.
“Ini merupakan kesempatan terakhir saya untuk mewujudkan impian saya. Mimpi yang menjadi kenyataan,” ujar pesepakbola peraih tujuh trofi Ballon dOr ini.
3. Masyarakat Makin Miskin
Keluarnya kebijakan anti-masyarakat dipercaya bakal menimbulkan devaluasi. Devaluasi merupakan penurunan nilai mata uang suatu negara oleh pemerintah setempat terhadap mata uang negara lain. Jika hal ini terjadi, otomatis bakal terjadi inflasi dan masyarakat Argentina semakin menjerit.
"Mereka dapat mengumumkan devaluasi mata uang ketika Timnas Argentina tengah bermain. Pengumuman itu dikeluarkan ketika semuanya fokus kepada pertandingan Timnas Argentina,” lanjut Diego Schwartzstein.
4. Takut Pemerintah Keluarkan Kebijakan Tak Populer
Seperti yang sudah disinggung di pendahuluan, Diego Schwarzstein mengaku takut pemerintah Argentina mengeluarkan kebijakan tidak populer ketika masyarakat merayakan pesta juara Piala Dunia 2022.
"Kami melihat pemerintah akan menggunakan kesuksesan Argentina di Piala Dunia untuk menutupi semuanya (krisis ekonomi),” lanjut Diego Schwarzstein.
5. Doa Buruk
Diego Schwarzstein mengeluarkan pernyataan yang masuk kategori ekstrem untuk pencinta Timnas Argentina di seluruh dunia. Ia berharap Argentina rontok di fase grup dengan kalah beruntun dari Arab Saudi, Meksiko dan Polandia.
"Sebagai penggemar sepakbola, saya ingin Argentina menjadi juara. Namun, sebagai warga negara Argentina, sebagai manusia, saya ingin mereka kalah dalam tiga pertandingan awal dan tersingkir di babak pertama," kata Diego Schwarzstein mengutip dari Sportskeeda.
Nah, itulah fakta menarik, masyarakat Argentina doakan Tim Tango gagal di Piala Dunia 2022. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan pembaca semua.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait