Berdasarkan keterangan yang didapat saksi yang juga korban selamat, Kapolsek menceritakan kronologi kejadian tersebut. Saat itu keempat korban tengah berteduh di gubuk tengah sawah. Saat istirahat sambil ngobrol di gubuk itu, tiba-tiba mereka terpental dari gubuk, padahal saat itu tidak ada petir.
Setelah terpental korban selamat, Waridin langsung merangkak menghampiri dan membangunkan istrinya, Suniah dan terbangun. Kemudian Waridin membangunkan ibu mertuanya, Warmi dan korban lainnya Sarkinah. Namun saat diperiksa, kedua korban tidak bergerak sama sekali.
"Saat itu juga ada petani lain yang melihat kejadian itu. Petani itu langsung menolong para korban dan melaporkan kejadian ini ke perangkat desa setempat, Pak Sugiman," lanjut dia.
Selanjutnya, petugas kepolisian dari Polsek Kersana bersama petugas medis dari Puskesmas Kersana mendatangi TKP. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis dari Puskesmas Kersana ditemukan luka luka. Warmi, korban selamat tidak mengalami luka. Sedangkan Sarkinah mengalami luka bakar di bagian dada dan leher sebelah kanan dan kiri.
"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah dengan membuat surat pernyataan penolakan otopsi yang ditandatangani oleh pihak keluarga korban," tandas Kapolsek.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait