Fosil Manusia Purba di Bumiayu Diprediksi Lebih Tua dari Sangiran dan Tertua di Jawa

Luthfan Azka
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten (Dinbudpar) Brebes memastikan dua fosil berupa tulang bonggol (paha) teridentifikasi sebagai manusia purba. (Foto : Ist)

Tim Balar yang datang sejak 2019 lalu, dijadwalkan akan telah melakukan penelitian. Selain di wilayah Bumiayu, mereka juga akan meneliti ke Prupuk hingga ke Semedo, Kabupaten Tegal.

Menurut Wijanarto, penelitian hingga ke Tegal untuk menelusuri dan mengumpulkan data dan informasi tentang kepurbakalaan dengan runut.

"Dari hasil itulah nanti Balar memfokuskan penelitian di wilayah Bumiayu, kemudian akan ditautkan dengan jejak yang ada di Prupuk sampai Semedo. Karena alur kehidupan nanti akan (tetap) melewati Prupuk ke Semedo," jelas dia.

"Proses penelitian berlanjut cukup luas. Karena persebaran situs poros Bumiayu tidak hanya di sungai Glagah, tidak hanya Karanggintung. Namun hingga ke perbatasan Pengarasan ke Maribaya," sambung dia.

Selain fosil manusia, fauna dan peradaban kerajaan juga telah diteliti. Terbukti koleksi di Museum Buton juga terdapat fosil gajah purba (Sinemastodon), patung, koin masa kerajaan dan lainnya.

Penelitian sendiri sebagai upaya menyambung informasi kehidupan yang hilang di Bumiayu pada masa purba yang diperkirakan merupakan daerah laut. Hasil penelitian ini telah mengubah banyak anggapan lama. Di mana kehidupan berawal dari Jawa bagian timur.

"Diperkirakan akan sesuatu hal mengubah pandangan proses kehidupan purba termasuk wilayah Sangiran, kemudian Trinil Ngandong. Nanti akan mengubah peta rujukan referensi (menjadi) ke wilayah Jawa bagian barat," tandasnya.

Editor : Miftahudin

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network