uk mengikuti dan menerapkan kebijakan pemerintah tersebut. Berbeda dengan penjualan di pasar tradisional yang terpengaruh dengan stok atau persediaan.
Sejumlah pedagang di Pasar Induk Brebes masih tetap menjual minyak goreng di atas harga Rp14.000 per liter. Pedagang tidak mau rugi, sebab harga di tingkat distributor juga masih tinggi. Ini dilakukan salah satu agen minyak goreng curah di pasar tersebut, Johan Haryanto. Dia mengatakan, dirinya sudah mengetahui pemerintah menerapkan kebijakan mintak goreng Rp14.000 per liter.
"Saat ini belum bisa mengikuti harga baru yang ditetapkan pemerintah. Ini karena harga minyak goreng curah di tingkat distribusi juga masih Rp.18.100 per liter," ungkap dia.
Johan mengaku, jika dirinya menerapkan harga minyak goreng Rp14.000 per liter sesuai yang ditetapkan pemerintah, dirinya akan mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Kenaikan harga minyak goreng di Kabupaten Brebes sudah berlangsung sejak November 2021 lalu, yabg semula dijual Rp9.000 per liter menjadi Rp18.500 per liter, atau naik 100 persen. Tidak hanya minyak goreng curah, minyak goreng kemasan pun belum ada penurunan harga.
Untuk minyak goreng kemasan gelas yang sebelumnya dijual Rp3.500 kini menjadi Rp4.500. Sedangkan untuk kemasan satu liter kini masih dijual Rp18.500.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait