BREBES, iNews.id - Jejak sejarah kehidupan kaum etnis tionghoa atau keturunan cina, diketahui sudah lama tersebar di pelosok di nusantara. Salah satunya di Kabupaten Brebes, mereka sudah bermukim di sekitar pabrik gula (PG) sejak zaman kolonial, pada tahun 1842/ memanfaatkan lingkungan pabrik untuk berdagang.
Hasil penelitian juga memperlihatkan, jika historiografi atau penulisan sejarah Indonesia tidak lepas dari peran kaum china di indonesia, aktivitas kerajaan di nusantara sudah terekam dalam jurnal atau catatan penjelajah china, sejak abad ke-4 hingga abad ke-7.
Tidak heran, jika kemudian aktivitas masyarakat Tionghoa di nusantara juga berkembang hingga mereka juga berkontribusi, sekaligus memiliki peran besar dalam perjalanan sejarah indonesia.
Hal ini dibuktikan, jika di sekitar pabrik gula Jatibarang, di kabupaten Brebes, masih banyak bangunan yang atapnya khas negeri tirai bambu, meski bagian utama bangunan sudah banyak mengalami perubahan, ada juga bangunan tembok pagar rumah dengan ciri khas etnis tionghoa yang terlihat sudah usang.
Jejak kaum tionghoa lainnya di sekitar pabrik gula Jatibarang, yakni keberadaan bong china, ada salah satu makam yang tertulis sejak tahun 1939, yang pada nisannya tertulis selain penangalan china juga tertera penanggalan jawa. seperti senin kliwon, jumat pon dan sebagainya.
Sejarawan Pantura yang juga Kepala Bidang Kebudayaan Dinas kebudayaan dan Pariwisata Brebes, Wijanarto, Minggu (30/1/2022) menyebut etnis china sudah membaur dengan budaya dan tradisi orang Jawa asli, selain penduduk asli nusantara ada bangsa seperti selain etnis China dan juga Arab, yang telah membaur, dan tidak bisa dipisahkan.
"Karenanya, wijanarto mengajak seluruh etnis di Indonesia, agar tetap bersatu dan tidak tercerai barai, untuk tetap mejaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," jelasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
