"Saya melihat Pemerintah China itu menghapus ayat-ayat yang kasar dari Alquran China, sehingga tidak ada satu muslim Uighur yang menjadi teroris," katanya.
Tak berhenti sampai disitu, Ibrahim turut meminta Menag agar ayat suci yang di klaimnya keras tidak diajarkan di lingkungan pendidikan, baik itu pesantren maupun madrasah. Permintaan ini, kata dia, untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari kehancuran.
"Menjadi perhatian saya agar ayat Alquran itu keras tidak diajarkan di pesantren, atau pun madrasah di seluruh Indonesia. Merevisi semua kurikulum itu agar tidak menghancurkan bangsa kita," ujarnya.
Dia turut menyebut, bahwa selama ini teroris datang dari pesantren. Menurut dia, tak ada satu pun sekolah Kristen yang menghasilkan teroris.
"Kita sadari selama ini semua teroris datangnya itu dari pesantren, tidak ada teroris datang dari sekolah Kristen. Enggak mungkin," tuturnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait