Akibat tawuran tersebut, ungkap Kanit Reskrim, seorang pelajar SMK Bina Bangsa Kersana mengalami luka pada bagian pantatnya, sepanjang 5 cm akibat terkena sabetan senjata tajam.
"Untuk motif dari tawuran pelajar masih kami selidiki, termasuk meminta keterangan para saksi," ucapnya.
Sebenarnya pihak kepolisian secara terus menerus mengelar patroli rutin di wilayah perbatasan di jalan alternatif tersebut. Hal ini dilakukan setelah warga resah maraknya aksi tawuran pelajar.
"Bahkan kami kerap melakukan patroli skala besar dititik rawan. Kami himbau peran sekolah masing-masing agar bisa mencegah terjadinya tawuran susulan dikemudian hari," pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait