Petani Bojongsana Suradadi Kabupaten Tegal Keluhan Sering Gagal Panen

Nino
Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PKS, H Bakhrun temui petani. (Foto: Istimewa/iNewsTegal.id)

Tragisnya, Poktan Karya Bakti ini tidak memiliki mesin penyedot air. Sehingga harus menyewa dengan modal yang cukup besar. "Kalau MT 2, kita modalnya bengkak. Misal di MT 1 modal kita hanya Rp 10 juta untuk 1 hektare, sedangkan MT 2 bisa mencapai Rp 15 juta per hektare," keluhnya.

Menurut Ahmad, menjelaskan MT 1 modalnya lebih sedikit, karena pengairannya dibantu oleh air hujan yakni, pada bulan Desember hingga April. Guna mengantisipasi gagal panen di MT 2. Ahmad berharap ada bantuan dari Pemkab Tegal berupa mesin penyedot air.

"Usulan itu sudah pernah disampaikan kepada Bakhrun selaku Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PKS, beberapa bulan lalu," ucapnya.

Menanggapi keluhan petani Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PKS H Bakhrun mengaku sudah mendesak dinas terkait agar segera merealisasikan usulan tersebut.

Bakhrun berharap, Tahun 2025 ini bantuan mesin penyedot air dapat direalisasi. "Mudah-mudahan tahun ini, bantuan mesin penyedot air dari Pemkab Tegal bisa terwujud," terangnya.

Editor : Miftahudin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network