Rahmat juga menyoroti pentingnya edukasi mengenai Rupiah serta penguatan sistem pembayaran digital melalui QRIS. Rupiah Borobudur Playon membawa semangat cinta, bangga, dan paham Rupiah, sekaligus mendorong digitalisasi pembayaran serta perlindungan konsumen. "Bahkan, kawasan Candi Borobudur kini telah mengadopsi QRIS Tap dan QRIS Border, yang memungkinkan wisatawan mancanegara dari Malaysia, Thailand, dan Singapura untuk bertransaksi secara digital tanpa perlu menukar uang tunai,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten II Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmiko, menyambut baik kegiatan ini dan menilai kontribusinya sangat positif. “Kita bangga menggunakan Rupiah sebagai simbol kebangsaan. Digitalisasi menjadi solusi transaksi yang aman, efisien, dan minim risiko, termasuk risiko pemalsuan dan potensi korupsi,” ujarnya. Ia juga menegaskan pentingnya membangun ekosistem ekonomi daerah melalui pendekatan TTI (Tourism, Trade, and Investment).
“Ketika sektor pariwisata tumbuh, maka perdagangan juga akan meningkat, dan ini akan menarik minat investasi lebih besar ke daerah,” tambahnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait